Menu

Dark Mode
Menkeu Purbaya Tegaskan Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan Menaker Dorong Masyarakat Kuasai Agroforestri untuk Ekonomi Berkelanjutan Pemerintah Matangkan Kementerian Haji dan Umrah, Fokus Tingkatkan Layanan Jamaah Gubernur Khofifah Soroti Peran BPD sebagai Garda Terdepan Aspirasi Rakyat Desa Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah Semangat Sportivitas dan Persatuan Jadi Sorotan Gubernur Khofifah di Haornas ke-42

Ekonomi & Bisnis

Indonesia-Rusia Bentuk Sub Komite Program Digital Bersama

badge-check


					Indonesia-Rusia Bentuk Sub Komite Program Digital Bersama Perbesar

Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia dan Rusia mulai mengimplementasikan kerja sama strategis di sektor digital dengan membentuk sub komite untuk menggerakkan program digital bersama.

Hal ini ditandai dengan prosesi pertukaran sejumlah dokumen kerja sama bilateral, termasuk nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia, yang telah ditandatangani sebelumnya oleh pejabat tinggi dari masing-masing pihak.

“Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM, pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam keterangannya terkait kerja sama bilateral ini dari Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, pada Kamis (19/6/2025).

Acara ini disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, yang mempertegas komitmen kedua negara dalam memperluas kolaborasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Kolaborasi itu mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), tata kelola spektrum frekuensi radio, penguatan keamanan siber, serta penyusunan kebijakan internet yang inklusif. Selain itu, program kerja sama juga melibatkan produksi konten digital, seminar bilateral, dan pertukaran riset antar-lembaga.

Rusia dinilai sebagai mitra strategis karena keberhasilannya menghadirkan layanan internet cepat dan terjangkau bagi 92 persen penduduknya, dengan tarif broadband rumah berkisar Rp95.000–Rp160.000 per bulan. Pencapaian ini dinilai menjadi referensi penting bagi Indonesia dalam menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dokumen kerja sama ini merupakan satu dari empat nota penting yang dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara, yakni:

  1. Kerja sama pendidikan tinggi RI–Rusia,
  2. Kerja sama transportasi lintas negara,
  3. Kolaborasi Digital dan Media Massa,
  4. Nota Kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi Danantara dan mitra Rusia.

Seluruh pertukaran ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia, yang menjadi tonggak penting arah baru hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.

Meutya menyatakan bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan, tetapi segera masuk tahap pelaksanaan.

“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.

Nota kesepahaman itu berlaku lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis, menciptakan fondasi jangka panjang untuk transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Baca Lainnya

Menkeu Purbaya Tegaskan Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan

10 September 2025 - 23:12 WIB

Menaker Dorong Masyarakat Kuasai Agroforestri untuk Ekonomi Berkelanjutan

10 September 2025 - 23:11 WIB

Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah

10 September 2025 - 05:33 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis