Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Soroti Peran BPD sebagai Garda Terdepan Aspirasi Rakyat Desa Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah Semangat Sportivitas dan Persatuan Jadi Sorotan Gubernur Khofifah di Haornas ke-42 Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi DPRD Jatim, P-APBD 2025 Fokuskan pada Sektor Kerakyatan dan Inklusivitas Empat Menteri dan Satu Wamen Dilantik, Ini Daftar Namanya Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Penjelasan Mensesneg Soal Kekosongan Jabatan

Politik & Pemerintahan

Ini Alasan Presiden Prabowo Pilih Hadir di SPIEF 2025 daripada KTT G7

badge-check


					Ini Alasan Presiden Prabowo Pilih Hadir di SPIEF 2025 daripada KTT G7 Perbesar

St. Petersburg – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penjelasan terbuka mengenai ketidakhadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada, 15–17 Juni 2025, dan pilihannya untuk menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia.

Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia pada sesi panel SPIEF 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Center, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025), Prabowo menegaskan bahwa keputusannya murni berdasarkan komitmen sebelumnya dan tidak terkait dengan pertimbangan politik.

“Saya ditanya mengapa tidak hadir di KTT G7, tetapi hadir di SPIEF. Jawabannya sederhana: saya sudah berkomitmen ke forum ini terlebih dahulu, sebelum undangan G7 datang,” ujar Presiden Prabowo, disambut tepuk tangan riuh peserta forum.

Ia menambahkan, tidak ada alasan lain mengenai hal itu dan murni soal komitmen yang sudah dibuat.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadirannya di SPIEF 2025 tidak boleh ditafsirkan sebagai sikap politik tertentu. “Indonesia sejak lama menganut prinsip nonblok. Kebijakan luar negeri kami jelas: seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua negara,” tegasnya.

Pernyataan itu kembali disambut aplaus, termasuk dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang hadir sebagai pembicara utama di forum itu.

SPIEF 2025, yang mengusung tema “Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World”, menjadi panggung bagi Prabowo untuk menegaskan posisi Indonesia dalam tatanan global yang semakin multipolar. “Hanya dengan persahabatan dan kolaborasi, kita bisa mencapai kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Forum itu dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin sebagai tuan rumah sekaligus pembicara utama pertama, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, Pangeran Bahrain Nasser bin Hamad Al-Khalifa, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

Kehadiran Prabowo sebagai salah satu pembicara kunci menegaskan peran aktif Indonesia dalam membangun kemitraan ekonomi global.

“SPIEF adalah forum penting bagi Indonesia untuk menjajaki peluang investasi, perdagangan, dan kerja sama teknologi, khususnya di tengah transisi ekonomi dunia,” jelas Prabowo.

Di akhir pidatonya, Presiden kembali menegaskan prinsip politik luar negeri bebas-aktif Indonesia. “Kami tidak memihak blok mana pun, tetapi aktif berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran global,” pungkasnya.

Pernyataan itu sekaligus menepis spekulasi bahwa kehadiran Indonesia di SPIEF merupakan bentuk dukungan politik terhadap Rusia.

Beberapa menteri Kabinet Indonesia Merah Putih juga turut mendampingi, antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarti, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalin kerja sama strategis.

Kunjungan kerja Presiden Prabowo yang tiba pada Rabu (18/6/2025) ke Rusia itu diisi sejumlah pertemuan bilateral untuk memperkuat kerja sama ekonomi, termasuk di bidang pangan, energi, dan teknologi—sejalan dengan agenda pembangunan Indonesia ke depan.

Baca Lainnya

Gubernur Khofifah Soroti Peran BPD sebagai Garda Terdepan Aspirasi Rakyat Desa

10 September 2025 - 11:45 WIB

Empat Menteri dan Satu Wamen Dilantik, Ini Daftar Namanya

8 September 2025 - 23:42 WIB

Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Penjelasan Mensesneg Soal Kekosongan Jabatan

8 September 2025 - 23:41 WIB

Berita Populer di Politik & Pemerintahan