Menu

Dark Mode
Mendagri Ingatkan Penyedia Transportasi Soal Harga Tiket Jelang Nataru Creative Cities Connect 2025, Perkuat Jejaring dan Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah Gerak Cepat Bantuan Pangan untuk Korban Bencana di Sumatra, Total Anggaran Capai Rp 1,249 Triliun Indonesia Masuk Fase Technical Review OECD, Pemerintah Perkuat Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Publik Gubernur Khofifah Serahkan Puluhan Penghargaan Layanan Publik 2025, Fokus Tingkatkan Kualitas Layanan dan Kepercayaan Publik Gubernur Khofifah Dorong Pemerataan Akses Sembako Terjangkau, Pasar Murah ke-287 di Bangkalan Diserbu Ibu-Ibu

Sosial & Budaya

Wamenag Tekankan Persatuan dan Kewaspadaan Global di Reuni Akbar Mujahid 212

badge-check


					Wamenag Tekankan Persatuan dan Kewaspadaan Global di Reuni Akbar Mujahid 212 Perbesar

Jakarta — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii menghadiri Reuni Akbar Mujahid 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Di hadapan jamaah dari berbagai daerah, Wamenag menyampaikan pesan kebangsaan yang menekankan pentingnya persatuan, kedewasaan umat, serta kewaspadaan terhadap dinamika global yang berpotensi mengganggu harmoni kehidupan berbangsa.

 

Dalam paparannya, Wamenag mengapresiasi ketertiban dan kekhidmatan peserta yang hadir. Ia menilai spirit keagamaan harus diwujudkan secara damai, santun, dan berorientasi pada kemaslahatan publik. “Apa yang kita tampilkan ini adalah apa yang diperjuangkan Rasulullah: tampil dengan kesantunan dalam memperjuangkan kebaikan. Kita ini diutus sebagai rahmat bagi semesta alam,” ujarnya.

 

Romo menyinggung fenomena geopolitik dunia, termasuk meningkatnya islamofobia di sejumlah negara Barat dan kawasan lain. Menurutnya, gangguan terhadap kebebasan beragama sering muncul dari provokasi, ujaran kebencian, dan pelecehan yang menyasar identitas keagamaan tertentu. “Sejarah mencatat bahwa islamofobia muncul karena provokasi, ujaran kebencian, dan pelecehan. Namun kita harus tetap tampil santun dan tidak membalas kebencian dengan kebencian,” tegasnya.

 

Wamenag menekankan bahwa umat Islam Indonesia harus kuat secara moral, dewasa secara intelektual, dan tidak mudah terprovokasi. Di tengah tantangan global, ia meminta umat menjaga nilai keadilan, kemanusiaan, sekaligus berperan aktif dalam menjaga stabilitas nasional. “Indonesia kuat atau lemah sangat tergantung kepada umat. Jadilah umat yang mempersatukan bangsa ini,” ucapnya.

 

Menurut Romo, perbedaan tidak boleh dilihat sebagai ancaman. Ia mengingatkan bahwa keberagaman merupakan ketentuan Ilahi yang harus diperkuat sebagai modal kebangsaan. “Perbedaan adalah ketentuan Allah. Mari kita rekatkan sebagai unsur kekuatan, bukan celah permusuhan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, pemerintah menegaskan komitmen dalam menjamin ruang ekspresi umat beragama selama dilakukan secara damai dan mematuhi ketentuan hukum. Ia menyebut kehadirannya merupakan bentuk penghargaan terhadap inisiatif umat yang berkontribusi positif pada pembangunan bangsa. “Kehadiran saya di sini menunjukkan apresiasi pemerintah terhadap inisiatif umat yang ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan Indonesia,” tutur Wamenag.

 

Reuni Akbar Mujahid 212 turut dihadiri berbagai tokoh nasional seperti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, tokoh agama Habib Rizieq Syihab, serta sejumlah ulama dari berbagai daerah. Acara berlangsung kondusif dan menjadi momentum refleksi atas pentingnya menjaga kedamaian sosial, moderasi keberagamaan, serta memperkuat ikatan kebangsaan di tengah arus isu global.

Baca Lainnya

Mendagri Ingatkan Penyedia Transportasi Soal Harga Tiket Jelang Nataru

12 December 2025 - 10:37 WIB

Creative Cities Connect 2025, Perkuat Jejaring dan Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah

12 December 2025 - 10:36 WIB

Gubernur Khofifah Serahkan Puluhan Penghargaan Layanan Publik 2025, Fokus Tingkatkan Kualitas Layanan dan Kepercayaan Publik

12 December 2025 - 06:00 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya