Jakarta – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, secara resmi membuka forum Creative Cities Connect 2025 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Forum nasional ini mempertemukan pemangku kepentingan dari 41 Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia dan tujuh kota anggota jejaring UNESCO Creative Cities Network (UCCN) untuk memperkuat kolaborasi serta mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Menteri Ekraf menegaskan bahwa Creative Cities Connect 2025 merupakan momentum strategis bagi daerah untuk saling terhubung, bertukar pengalaman, serta tumbuh bersama dalam membangun ekosistem kreatif yang kuat dan berkelanjutan.
“Mari jadikan Creative Cities Connect 2025 sebagai ruang bagi daerah untuk terkoneksi, belajar, dan tumbuh bersama,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Jumat (12/12/2025).
Teuku menekankan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi mesin pertumbuhan baru yang digerakkan oleh inovasi, teknologi, dan kearifan lokal. Penguatan Kabupaten/Kota Kreatif melalui Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) sangat relevan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan meningkatkan nilai tambah produk kreatif.
Sejak program PMK3I diluncurkan pada 2016, tercatat sebanyak 86 kabupaten/kota telah mengikuti proses penilaian, dan 41 di antaranya resmi ditetapkan sebagai KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif Indonesia. Kabupaten/kota yang telah melalui dua tahapan ini bahkan berkesempatan mengajukan diri sebagai anggota jejaring kota kreatif UNESCO.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, melaporkan bahwa Creative Cities Connect 2025 merupakan tindak lanjut arahan Menteri Ekraf untuk menghadirkan ruang pertemuan nasional bagi daerah yang telah memetakan potensi subsektor ekraf melalui PMK3I. Pertemuan ini juga menjadi wadah berbagi praktik terbaik dari KaTa Kreatif dan tujuh kota Indonesia yang telah masuk jejaring UCCN.
Setelah membuka acara, Menteri Ekraf meninjau booth dari berbagai kabupaten dan kota kreatif, termasuk Kota Ambon, Bandung, Pekalongan, Surakarta, Jakarta, Kabupaten Ponorogo, hingga Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasi kepada para pelaku ekraf, berdialog dengan komunitas lokal, menyaksikan demo produk kreatif, serta menikmati satu pertunjukan seni. Aktivitas ini menjadi momen penting untuk memperkuat jejaring dan membuka peluang kolaborasi antardaerah.
Menteri Ekraf menambahkan bahwa penguatan KaTa Kreatif selaras dengan Asta Ekraf—delapan klaster program strategis Kementerian Ekraf. Program ini mencakup penguatan data ekraf nasional, pengembangan platform pemetaan potensi melalui Ekraf Hub, penataan kebijakan dan regulasi daerah, peningkatan kapasitas talenta kreatif, penguatan infrastruktur kreatif, serta fasilitasi komersialisasi kekayaan intelektual. Forum ini juga menyoroti peran tujuh kota Indonesia anggota UCCN sebagai model praktik baik yang dapat direplikasi oleh daerah lain.
Creative Cities Connect 2025 turut menghadirkan lokakarya, pertunjukan seni, serta sesi presentasi dari pelaku ekraf dan perwakilan daerah terkait produk unggulan dan program inovatif. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat jejaring KaTa Kreatif, mendorong kolaborasi hexahelix (pemerintah, komunitas, akademisi, dunia usaha, media, dan lembaga pendukung), serta melahirkan rekomendasi kebijakan strategis bagi pengembangan ekosistem kreatif yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Acara ini turut dihadiri pejabat lintas kementerian, pemerintah daerah, akademisi, komunitas kreatif, hingga perwakilan tujuh kota Indonesia dalam jejaring UNESCO. Forum tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kreatif global.






