Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa Jelang Peluncuran dan Operasional 14 Juli Mendatang, Gubernur Khofifah Pastikan  Kesiapan 19  Sekolah Rakyat di Jatim Lantik Anggota KPID Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Ruang Digital Yang Sehat Kemkomdigi Siapkan Pengamanan Sistem Digitalisasi Bansos Dirjen Bimas Islam: Lebaran Yatim Jadi Inovasi Sosial untuk Anak Yatim dan Difabel ’Telesapa Madura’ Inovasi Solutif di Tahun Keenam Layanan Kesehatan Bergerak Gagasan Gubernur Khofifah

Ekonomi & Bisnis

Januari-Agustus 2025, Produksi Beras Nasional Capai 24,97 Juta Ton

badge-check


					Januari-Agustus 2025, Produksi Beras Nasional Capai 24,97 Juta Ton Perbesar

Jakarta – Produksi beras nasional diperkirakan mengalami peningkatan siginifikan sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras selama periode tersebut diperkirakan mencapai 24,97 juta ton atau naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang sebesar 21,88 juta ton.

Peningkatan produksi beras ini sejalan dengan pertumbuhan luas panen dan hasil produktivitas yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa potensi produksi beras yang tinggi didorong oleh kondisi pertanaman yang relatif kondusif sepanjang musim tanam, meskipun terdapat variasi curah hujan di sejumlah wilayah.

“Potensi produksi beras sepanjang Juni hingga Agustus 2025 diperkirakan sebesar 8,09 juta ton, meningkat 0,99 juta ton atau 13,88 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Dengan demikian produksi beras sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan akan mecapai 24,97 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 3,08 juta ton, atau 14,09 persen dibandingkan periode sama pada 2024,” kata Pudji dalam keterangannya pada Selasa (1/7/2025).

Dari segi produksi padi, potensi produksi padi sepanjang Juni-Agustus 2025 diperkirakan sebesar 14,03 juta GKG atau mengalami peningakatan sebesar 1,72 juta ton GKG atau 13,94 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Total gabah kering giling (GKG) Januari-Agustus yang dihasilkan diperkirakan mencapai 43,34 juta ton, meningkat 14,11 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Hal ini sejalan dengan gambaran luas panen. Potensi luas panen padi sepanjang Juni-Agustus 2025 diperkirakan mencapai 2,77 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,32 juta hektare atau 13,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, luas panen padi sepanjang Januari-Agustus 2025 diperkirakan akan mencapai 8,24 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,96 juta hektare atau 13,22 persen dibandingkan periode sama tahun 2024,” jelasnya.

Data BPS juga menunjukkan bahwa sebaran potensi panen padi pada Juni–Agustus 2025 tersebar di berbagai daerah sentra produksi. Di Pulau Jawa, potensi panen terbesar ada di Jawa Barat (Indramayu, Karawang, Cianjur), Jawa Tengah (Grobogan, Sragen, Pati), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Lamongan, Ngawi). Di luar Jawa, daerah berkontribusi besar antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain produksi yang meningkat, BPS juga mencatat adanya tren kenaikan tukar petani (NTP). Pada Juni 2025, NTP tercatat sebesar 121,72, naik 0,47 persen dibanding Mei 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani sebesar 0,70 persen, yang lebih tinggi dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani sebesar 0,23 persen.

Peningkatan produksi beras nasional dan catatan positif di sektor pertanian ini menjadi bukti hasil kerja keras dan sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, para petani, dan berbagai pelaku di sektor pertanian. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa lonjakan produksi tersebut sejalan dengan kebijakan afirmatif yang telah dilakukan, mulai dari penambahan pupuk bersubsidi, pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), perbaikan infrastruktur pengairan, dan berbagai bantuan lainnya.

“Ketahanan pangan adalah pilar utama kedaulatan bangsa. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, kita lakukan yang terbaik agar produksi kita meningkat, stok pangan kita kuat, dan petani semakin sejahtera,” ungkap Mentan Amran.

Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus mendorong percepatan tanam dan menjaga stok pangan, serta bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk mewujukan Indonesia swasembada pangan.

Baca Lainnya

Salurkan BLT Rp 5,57 Miliar untuk 4.207 Buruh Rokok di Surabaya, Gubernur Khofifah: Wujud Negara Hadir Sejahterakan Pekerja Industri Hasil Tembakau

5 July 2025 - 03:05 WIB

Kementerian ATR/BPN Tegaskan tidak Ada UU yang Membolehkan Privatisasi Pulau di Indonesia

4 July 2025 - 13:11 WIB

Presiden Prabowo Percepat Realisasi Proyek SRRL Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Konstruksi Siap Dimulai 2027

4 July 2025 - 06:54 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis