Menu

Dark Mode
Presiden Prabowo Jadi Tamu Kehormatan di Parade Bastille Day 2025, Tandai Puncak Diplomasi Indonesia-Prancis Sekjen ATR/BPN Minta Jajaran Kementerian ATR/BPN Mengevaluasi Kinerja Triwulan II 2025 Jujur dan Objektif OJK Luncurkan Buku Panduan Perdagangan Karbon untuk Sektor Jasa Keuangan Sebanyak 1.080 Ekor Sapi Perah dari Australia Didatangkan di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis Tingkatkan Produksi Susu dan Dorong Pemerataan Ekonomi Kukuhkan Komitmen Penyiapan Pemimpin ASN Masa Depan, Pemprov Jatim Perkuat Pemetaan Talent DNA Berbasis AI Masyarakat Kota Probolinggo Terima Bansos Senilai Rp 2,232 Miliar dari Gubernur Khofifah, Optimis Ciptakan Kesejahteraan Sosial Merata di Jawa Timur

Ekonomi & Bisnis

OJK Luncurkan Buku Panduan Perdagangan Karbon untuk Sektor Jasa Keuangan

badge-check


					OJK Luncurkan Buku Panduan Perdagangan Karbon untuk Sektor Jasa Keuangan Perbesar

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku “Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan” pada Selasa (15/7/2025) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Buku ini memuat penjelasan teknis, regulatif, dan kelembagaan terkait perdagangan karbon, serta ditujukan untuk meningkatkan pemahaman pelaku sektor keuangan terhadap mekanisme pasar karbon yang semakin berkembang.

“Peluncuran buku pada hari ini merupakan salah satu bagian dari upaya memperluas pemahaman dalam meningkatkan kapasitas pelaku sektor jasa keuangan terhadap perdagangan karbon di Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat peluncuran buka tersebut.

Mahendra menjelaskan bahwa buku tersebut membahas rantai proses karbon dari proyek hingga verifikasi.

Ia juga secara khusus memperingatkan risiko seperti fraud (penipuan) dan greenwashing (klaim palsu tentang praktik ramah lingkungan) dalam mekanisme pasar.

“Untuk itu, dibutuhkan sistem tata kelola yang kuat, pengawasannya efektif, serta peran aktif seluruh pemangku kepentingan menjaga integritas pasar karbon agar tetap kredibel dan dapat dipercaya,” ujarnya.

Mahendra juga memaparkan capaian IDX Carbon sejak perdagangan perdana pada 26 September 2023 dan pembukaan akses ke pasar internasional pada 20 Januari 2025.

Hingga 11 Juli 2025, volume transaksi tercatat hampir 1,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen dengan nilai Rp77,95 miliar. Yang menarik, volume retirement (penarikan unit karbon dari pasar) melonjak signifikan, dari 6.260 ton pada 2023 menjadi 980.415 ton karbondioksida.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menambahkan bahwa partisipasi lembaga jasa keuangan dalam pasar karbon terus meningkat.

“Sejak perdagangan perdana IDX Carbon, enam dari 15 pembeli perdana berasal dari sektor jasa keuangan,” kata Iman, menunjukkan antusiasme industri finansial.

Ia juga menyebut IDX Carbon baru saja menerima penghargaan Best Official Carbon Exchange in an Emerging Market dari Green Cross United Kingdom.

“Penghargaan ini adalah hasil dari dedikasi dan kolaborasi bersama. Bukan hanya milik IDX Carbon, tetapi juga merupakan refleksi keberhasilan kita bersama,” ujar Iman.

Peluncuran buku ini diharapkan dapat menjadi panduan yang komprehensif bagi sektor jasa keuangan untuk terlibat lebih aktif dan bertanggung jawab dalam perdagangan karbon, mendukung upaya Indonesia menuju ekonomi hijau.

Baca Lainnya

Sekjen ATR/BPN Minta Jajaran Kementerian ATR/BPN Mengevaluasi Kinerja Triwulan II 2025 Jujur dan Objektif

15 July 2025 - 14:54 WIB

Sebanyak 1.080 Ekor Sapi Perah dari Australia Didatangkan di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis Tingkatkan Produksi Susu dan Dorong Pemerataan Ekonomi

15 July 2025 - 11:27 WIB

Masyarakat Kota Probolinggo Terima Bansos Senilai Rp 2,232 Miliar dari Gubernur Khofifah, Optimis Ciptakan Kesejahteraan Sosial Merata di Jawa Timur

15 July 2025 - 07:19 WIB

Berita Populer di Daerah