Jakarta — Harapan baru pendidikan untuk anak-anak Papua kembali ditegaskan melalui Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Tahun ini, sebanyak 115 murid asal Provinsi Papua dinyatakan lolos program ADEM 2025 dan siap melanjutkan pendidikan menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) di enam provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, dan Bali.
Program ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas serta membentuk karakter dan mental tangguh generasi muda Papua.
Dalam acara penutupan pembekalan dan pemberangkatan peserta ADEM 2025 di Jayapura, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Media, Ma’ruf, memberikan pesan inspiratif bagi para peserta. “Kalian adalah orang-orang pilihan. Beasiswa ADEM ini ibarat emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Buktikan bahwa kalian mampu bersosialisasi, beradaptasi, dan berkompetisi dengan baik di lingkungan baru,” ujar Ma’ruf, dalam keterangan tertulis yang diterima (9/7/2025).
Ma’ruf juga mengajak seluruh peserta untuk menanamkan kebiasaan baik lewat program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, belajar giat, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu. “Kesuksesan tidak hanya soal akademik, tapi bagaimana kalian berkontribusi di lingkungan sosial. Siapkan diri dan nikmati proses belajar di tempat baru,” imbuhnya.
Laorens Wantik, Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas komitmennya menghadirkan akses pendidikan bermutu untuk murid-murid Papua. Ia juga memberikan pesan penuh semangat kepada para peserta.
“Kalian adalah aset tanah Papua. Jaga nama baik diri, keluarga, dan Papua. Tanamkan rasa percaya diri, sopan santun, dan budaya saling menghormati,” ujarnya.
Laorens berharap seluruh peserta ADEM mampu menyelesaikan pendidikan dengan baik dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia juga mengingatkan bahwa guru dan pendamping di sekolah tujuan akan menjadi orang tua kedua bagi mereka. “Tunjukkan bahwa anak Papua mampu bersaing dengan sikap yang baik dan tekad yang kuat,” pesannya.
Sesilia Saroi Marei, alumni SMP Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, tak dapat menyembunyikan kebanggaannya. Ia menyebut keikutsertaannya dalam ADEM sebagai mimpi yang menjadi nyata. “Saya bangga bisa sekolah di luar Papua. Semoga ini menjadi awal kesuksesan saya untuk kembali dan membawa kemajuan bagi tanah kelahiran,” tuturnya.
Senada dengan Sesilia, Melki Zedek Maikel Aruri dari SMP YPPK Taruna Tegasa, Kabupaten Keerom, menyambut penuh syukur kesempatan belajar di luar Papua. “Saya akan menempuh pendidikan di Jawa Barat. Ini adalah momen emas untuk membentuk jati diri dan menggali potensi lebih baik. Suatu hari, saya ingin kembali untuk memajukan Papua,” tutupnya.