Menu

Dark Mode
Kemkomdigi Proyeksikan Batam Jadi Kota Flagship Strategis Kemenhub Perkuat Fungsi Jembatan Timbang untuk Wujudkan Zero ODOL Indonesia AI Center of Excellence akan Menjadi Penggerak Peta Jalan AI Nasional Sapa Nelayan dan Kelompok Perikanan di  Muncar Banyuwangi, Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan Senilai Rp 276 Juta Jatim Terdepan dalam Lindungi Pekerja Migran, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Nasional Analisis PPATK: Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Main Judol

Berita

Khofifah: Pancasila Perkokoh Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan Zaman

badge-check


					Khofifah: Pancasila Perkokoh  Moral Bangsa di Tengah Gempuran Tantangan Zaman Perbesar

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan pentingnya memperkuat penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi ideologis bangsa di tengah derasnya tantangan internal dan global yang dihadapi Indonesia saat ini.

Dalam pernyataannya menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2025), Khofifah menegaskan bahwa tema nasional tahun ini, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, bukan sekadar peringatan simbolik, melainkan panggilan sejarah untuk menjaga arah kebangsaan Indonesia agar tidak goyah di tengah gejolak zaman.

“Pancasila adalah kompas moral bangsa. Di saat dunia menghadapi disrupsi teknologi, krisis iklim, hingga polarisasi geopolitik, kita harus kembali ke akar nilai-nilai kebangsaan yang telah dirumuskan para pendiri bangsa,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya di tengah tengah melaksanakan ibadah haji,  Minggu (1/6). 

Khofifah menyebut bahwa ancaman terhadap integritas bangsa tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam. Di antaranya adalah menguatnya sentimen identitas sempit, menurunnya literasi digital yang membuka ruang bagi hoaks dan disinformasi, serta meningkatnya jurang ketimpangan sosial.

“Pancasila bukan hanya ideologi negara, tapi kekuatan hidup. Ia membimbing kita dalam berbangsa, sekaligus memagari kita dari ekstremisme dan pragmatisme yang merusak tatanan nilai,” kata Khofifah.

Khofifah menilai, tantangan ideologis saat ini bersifat cair dan masif, termasuk dalam bentuk infiltrasi budaya global yang mengikis semangat gotong royong, serta menguatnya individualisme dan konsumerisme di kalangan generasi muda.

Untuk itu, Khofifah mendorong agar penguatan nilai-nilai Pancasila dilakukan secara sistematis, mulai dari pendidikan karakter di sekolah, narasi kebangsaan di ruang digital, hingga afirmasi terhadap kebijakan yang berkeadilan sosial.

“Kalau kita ingin menuju Indonesia Raya yang kita cita-citakan, kita harus mulai dari hal-hal yang paling mendasar: membangun keadilan, menghargai perbedaan, dan memperkuat solidaritas. Semua itu adalah ruh dari Pancasila,” tegasnya.

Khofifah yang juga Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menekankan pentingnya peran kaum ibu dan generasi muda dalam mentransmisikan nilai-nilai kebangsaan dari rumah ke ruang-ruang publik.

“Pancasila bukan hanya urusan negara, tapi urusan setiap warga negara. Ia hidup di ruang keluarga, sekolah, tempat ibadah, bahkan di media sosial,” ujarnya.

Mengakhiri pernyataannya, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak jemu-jemu merawat Indonesia dengan semangat kebangsaan, agar cita-cita besar bangsa ini bisa terus melaju, tidak hanya untuk menjadi kuat, tetapi juga bermartabat di mata dunia.

“Jayalah Pancasila, jayalah Indonesia,” pungkas Khofifah. 

Baca Lainnya

Jatim Terdepan dalam Lindungi Pekerja Migran, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Nasional

12 July 2025 - 01:49 WIB

Gubernur Khofifah Menerima Kunjungan Pimpinan The Nippon Foundation Yang Dipimpin Mr. Sasakawa Untuk Percepat Eliminasi Kusta Di Jatim

10 July 2025 - 01:05 WIB

Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat, Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB

9 July 2025 - 05:41 WIB

Berita Populer di Berita