Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Soroti Peran BPD sebagai Garda Terdepan Aspirasi Rakyat Desa Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah Semangat Sportivitas dan Persatuan Jadi Sorotan Gubernur Khofifah di Haornas ke-42 Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi DPRD Jatim, P-APBD 2025 Fokuskan pada Sektor Kerakyatan dan Inklusivitas Empat Menteri dan Satu Wamen Dilantik, Ini Daftar Namanya Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Penjelasan Mensesneg Soal Kekosongan Jabatan

Ekonomi & Bisnis

Sektor Pertanian Bakal Topang Pertumbuhan Ekonomi 2025

badge-check


					Sektor Pertanian Bakal Topang Pertumbuhan Ekonomi 2025 Perbesar

Jakarta – Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menyatakan sektor pertanian akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.

Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3.701.006 ton. Jumlah ini menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah, tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

Lonjakan cadangan ini sebagai hasil nyata kerja keras semua pihak, mulai dari petani, pemerintah pusat dan daerah, hingga Bulog dan jajaran yang aktif menyerap hasil panen petani di lapangan.

Febrio menyampaikan pada Triwulan I 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat hanya 4,87 persen. Menariknya, sektor pertanian tumbuh signifikan mencapai 10,45 persen menjadi yang tertinggi pertama dalam sejarah.

“Pertumbuhan ekonomi 4,87 persen dan nampaknya menekankan itu sektor-sektor yang langsung terkena ancaman global,” kata Febrio dalam diskusi Double Check dengan tema “Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat?” yang digelar DPP Gerakan Milenial Pecinta Tanah Air (Gempita) di Museum Toeti Heraty di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

“Tetapi yang sangat menarik dan harusnya ini sering kita bahas, sektor pertanian tumbuh mencapai 10,45 persen, sepanjang sejarah belum pernah,” tambah Dirjen Febrio Kacaribu.

Dibandingkan dalam 10 tahun terakhir, lanjut Febrio mengatakan sektor ekonomi selalu negatif, berbeda dengan tahun ini yang melonjak hingga 10,45 persen.

“Bahkan kalau lihat 10 tahun terakhir bukan hanya tumbuhnya rendah tumbuhnya selalu negatif, makanya sering kita impor beras, impor jagung,” kata Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu tersebut.

Lalu apa penyebab sektor pertanian bisa begitu produktif? Dirjen Febrio menjelaskan salah satunya adalah pemangkasan peraturan. “Apa yang terjadi pada Triwulan I 2025, banyak sekali peraturan tentang penyaluran pupuk, 145 peraturan dipotong ditebas habis jadi satu Perpres,” katanya.

“Akhirnya yang terjadi penyaluran pupuk di masa tanam di masa panen itu menghasilkan produksi pertanian kita khususnya beras itu meningkat lebih dari 15 persen di banding tahun lalu, Itu yang membuat pertanian kita menjadi tumpuan di tahun 2025,” lanjut Febrio Kacaribu.

Baca Lainnya

Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah

10 September 2025 - 05:33 WIB

Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi DPRD Jatim, P-APBD 2025 Fokuskan pada Sektor Kerakyatan dan Inklusivitas

9 September 2025 - 01:37 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Menjabat Menkeu

8 September 2025 - 23:37 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis