Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Perkuat Ekosistem OPOP dengan Teknologi, AI, dan Inovasi Melalui OPOP Training Center ITS Riset Ungkap Faktor Stunting tak Seragam Antar-Provinsi Kemkomdigi Siapkan 255 Posko Siaga dan Monitoring Spektrum Jaga Konektivitas selama Nataru Menteri PANRB: IPIMTI Jadi Ruang Belajar dan Penguatan Kepemimpinan Perempuan Gubernur Khofifah Dukung Operasi Lilin Semeru 2025 untuk Wujudkan Nataru Aman, Lancar dan Kondusif di Jatim Gubernur Khofifah Tegaskan Bela Negara Tak Sekadar Angkat Senjata, tetapi Disiplin dan Integritas Warga

Sosial & Budaya

Wamendagri Ungkap Alasan Pemilihan Banyuwangi Jadi Uji Coba Digitaliasi Bansos

badge-check


					Wamendagri Ungkap Alasan Pemilihan Banyuwangi Jadi Uji Coba Digitaliasi Bansos Perbesar

Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan, memilih Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk uji coba pendaftaran Digitalisasi Bantuan Sosial adalah pilihan yang sangat tepat, karena infrastruktur digitalisasi memadai dan komitmen  dari pemimpinnya.

Kabupaten Banyuwangi dipilih sebagai percontohan dalam pelaksanaan pendaftaran bantuan sosial nasional berbasis digital yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto mengentas kemiskinan. Uji coba pendaftaran Digitalisasi Bansos di Banyuwangi berlangsung sejak 18 September 2025.

“Karena ini bisa dipastikan Insya Allah berhasil, maka bisa menginspirasi daerah lain. Kami berharap Ibu Bupati Ipuk berbagi pengalaman ke daerah, nanti kami undang ke Kemendagri,” kata Wamendagri Bima Arya, melalui keterangan resmi, usai kunjungan kerja di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Kamis (2/10/2025).

Di kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebukan sejak 18 September hingga 2 Oktober 2025 uji coba pendaftaran digitalisasi bansos, jumlah warga Banyuwangi yang mendaftar secara mandiri maupun melalui pendamping atau agen telah mencapai sekitar 259 ribu orang. “Kami sudah melihat sendiri bagaimana progresnya, sudah lancar dan lebih dari target progres yang ditetapkan. Tidak salah kami pilih Banyuwangi sebagai percontohan, selain karena infrastruktur digitalisasinya sudah memadai, pemerintahannya terbiasa dengan sistem digital,” katanya.

Gus Ipul, sapaan Mensos Saifullah Yusuf, juga mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi yang turut menjadikan ASN, pimpinan OPD, lurah, kepala desa, operator desa hingga dasa wisma menjadi agen Perlinsos untuk memperluas jangkauan pendaftaran masyarakat yang membutuhkan. “Digitalisasi bantuan sosial ini merupakan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, agar penyalurannya lebih cepat, transparan dan tepat sasaran,” ujarnya.

Mensos menegaskan, hasil dari proses uji coba pendaftaran bansos berbasis digital di Banyuwangi ini nantinya akan dievaluasi dan direplikasi ke seluruh wilayah di Indonesia. “Kami uji coba di sana (Desa Gombengsari), orang daftar sebentar langsung bisa masuk. Dua menit prosesnya selesai,” kata Gus Ipul.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pemerintah pusat, dan Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk menyukseskan setiap program prioritas pemerintah pusat. “Apabila program bansos digital ini berhasil, masyarakat akan sangat diuntungkan, karena bansos ini akan lebih tepat sasaran dan akuntabilitasnya juga terjaga,” katanya.

Baca Lainnya

Riset Ungkap Faktor Stunting tak Seragam Antar-Provinsi

19 December 2025 - 21:23 WIB

Kemkomdigi Siapkan 255 Posko Siaga dan Monitoring Spektrum Jaga Konektivitas selama Nataru

19 December 2025 - 21:21 WIB

Menteri PANRB: IPIMTI Jadi Ruang Belajar dan Penguatan Kepemimpinan Perempuan

19 December 2025 - 21:16 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya