JOMBANG, 18 DESEMBER 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menghadiri puncak peringatan Haul KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ke-16 di Pondok Pesantren Tebuireng, Kab. Jombang pada Rabu (17/12).
Hadir bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Gubernur Khofifah menyebut bahwa momentum tahun ini terasa sangat istimewa karena dirangkaikan dengan Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur yang juga Presiden ke-4 RI.
Di momen Haul Ke-16 Gus Dur ini Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk kembali melihat begitu banyak keteladanan dan pelajaran dari seorang Gus Dur.
Khofifah menceritakan bagaimana kedekatannya dengam Almarhum Gus Dur semasa hidupnya. Gus Dur disebutnya pernah berpesan bahwa ketika beliau wafat di batu nisannya beliau ditulis The Humanist Died Here. Dimana sekarang menjadi The Humanist Rest Here.
"Gus Dur bukan hanya seorang Bapak Pluralisme tapi juga Bapak Kemanusiaan. Maka Gus Dur hadir dan melekat di hati manusia apapun agamanya, daerahnya, organisasinya. Gus Dur hidup di hati manusia dimana-mana," ucap Khofifah.
Keberadaan Gus Dur di hati bangsa dan seluruh umat Indonesia merupakan bukti nyata pertemuan hati dengan kekuatan keikhlasan yang dicontohkannya.
"Hati kita melekat pada sosok perjuangan, pikiran dan keteladanan bagi sangat banyak sisi kehidupan kemanusiaan Gus Dur," lanjut Gubernur Khofifah.
Sepeninggal Gus Dur, disebutnya telah memberikan social capital luar biasa bukan hanya bagi Jatim dan Indonesia, tapi juga kepada dunia.
Kaitan anugerah Pahlawan Nasional yang diberikan kepada Gus Dur, secara khusus Khofifah menyebut Gus Dur telah menjadi sosok Pahlawan Kemanusiaan jauh sebelum diberikan gelar Pahlawan Nasional pada November lalu.
"Semoga kita bisa mengikuti jejak keteladanan dan sisi kekuatan keikhlasan beliau dan referensi kemanusiaan beliau. Meneladani Gus Dur dalam Merawat Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan," pungkasnya.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Putri Gus Dur Yenny Wahid juga mengutarakan kekagumannya kepada sosok ayah sekaligus putra bangsa kebanggaan Indonesia.
"Kami meyakini bahwa keteladanan keikhlasan yang dimiliki Gus Dur merupakan alasan utama bagaimana Gus Dur masih sangat dicintai oleh masyarakat dari berbagai kalangan hingga saat ini," ujarnya.
Keikhlasan ini juga yang kami yakin dijalankan di dalam tubuh Nahdlatul Ulama. NU disebutnya memiliki Intangible Asset yang luar biasa yaitu keikhlasan.
"Itu yang dipraktekkan oleh Gus Dur. Yang mana membawa NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia," tuturnya.
Turut hadir dalam Haul Ke-16 Gus Dur, Wakil Menteri Agama RI Dr. KH. Romo R. Muhammad Syafi'i, Putri bungsu Gus Dur Inayah Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Machfudz, jajaran Forkopimda Jatim serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah.






