Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Perkuat Ekosistem OPOP dengan Teknologi, AI, dan Inovasi Melalui OPOP Training Center ITS Riset Ungkap Faktor Stunting tak Seragam Antar-Provinsi Kemkomdigi Siapkan 255 Posko Siaga dan Monitoring Spektrum Jaga Konektivitas selama Nataru Menteri PANRB: IPIMTI Jadi Ruang Belajar dan Penguatan Kepemimpinan Perempuan Gubernur Khofifah Dukung Operasi Lilin Semeru 2025 untuk Wujudkan Nataru Aman, Lancar dan Kondusif di Jatim Gubernur Khofifah Tegaskan Bela Negara Tak Sekadar Angkat Senjata, tetapi Disiplin dan Integritas Warga

Sosial & Budaya

Kemendikdasmen Salurkan TV Interaktif di SLB, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Murid

badge-check


					Kemendikdasmen Salurkan TV Interaktif di SLB, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Murid Perbesar

Jakarta – Penggunaan TV interaktif (Interactive Flat Panel/IFP) di sekolah luar biasa (SLB) kini menunjukkan dampak positif bagi proses pembelajaran murid berkebutuhan khusus. Program digitalisasi pembelajaran ini tak hanya membantu guru menyampaikan materi dengan lebih menarik, tetapi juga meningkatkan fokus, partisipasi, dan rasa percaya diri murid, serta mempermudah pemantauan oleh orang tua.

“Murid kami rata-rata tunagrahita, tunarungu, dan autis. Mereka biasanya memiliki fokus rendah, tapi dengan TV interaktif, perhatian mereka meningkat dan belajar menjadi lebih menyenangkan,” ujar  guru Melda Novitasari di SLB B-C Alfiany, Jakarta Barat, dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (18/9/2025).

Lanjutnya, TV interaktif kini digunakan di seluruh kelas, mulai dari SDLB hingga SMALB, dengan berbagai materi mulai dari matematika hingga pembelajaran Al-Qur’an digital.

Hal senada diungkapkan oleh guru SLBN 1 Jakarta, Eko Wahyu Wijoyo Kusuma. Ia menyebut, penggunaan TV interaktif mendukung pendekatan multisensori, sehingga setiap anak dapat belajar sesuai kemampuan masing-masing. Semua fungsi—laptop, LCD, speaker, papan tulis—tersedia dalam satu perangkat, membuat persiapan pembelajaran lebih efisien.

Manfaat TV interaktif juga dirasakan oleh orang tua. Iqthoria Himma Rubayani, orang tua murid SLB B-C Alfiany, menceritakan, dalam pembelajaran bina diri, anak saya langsung mempraktikkan mencuci bajunya sendiri setelah melihat tutorial di TV interaktif. Selain itu, anak yang pemalu kini berani menulis dan menggambar secara langsung di layar.

Wali murid SLBN 1 Jakarta, Raden Riyandesi Saraswati, menambahkan, anaknya lebih fokus belajar karena pendekatan audio dan visualnya menarik. “TV interaktif benar-benar menjadi pendukung penting untuk meningkatkan konsentrasi,” ucapnya.

Program ini merupakan bagian dari digitalisasi pembelajaran yang digagas Kemendikdasmen, selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 mengenai percepatan pembangunan dan revitalisasi pendidikan, termasuk Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menyatakan, tahun ini targetnya ada 2.360 SLB yang akan menerima perangkat TV interaktif, terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. “Dengan alat ini, guru dapat menciptakan suasana belajar lebih efektif, murid lebih berdaya, dan potensi mereka bisa berkembang optimal,” papar Tatang.

Program TV interaktif di SLB diharapkan menjadi model pembelajaran inklusif, memperkuat upaya pemerintah dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dan merata bagi anak berkebutuhan khusus, serta mendorong transformasi digital di sektor pendidikan.

Baca Lainnya

Riset Ungkap Faktor Stunting tak Seragam Antar-Provinsi

19 December 2025 - 21:23 WIB

Kemkomdigi Siapkan 255 Posko Siaga dan Monitoring Spektrum Jaga Konektivitas selama Nataru

19 December 2025 - 21:21 WIB

Menteri PANRB: IPIMTI Jadi Ruang Belajar dan Penguatan Kepemimpinan Perempuan

19 December 2025 - 21:16 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya