Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan layanan operasi jantung terbuka sudah bisa dilakukan di 27 provinsi dan pada 2026 ditargetkan seluruh provinsi di Indonesia memiliki layanan operasi jantung terbuka.
Seperti yang dikutip Kamis (4/9/2025), Menkes Budi mengatakan ada tiga prosedur utama yang harus dikuasai tenaga kesehatan di rumah sakit (RS) rujukan daerah.
“Yaitu penggantian atau perbaikan katup, operasi bypass (CABG), dan pembedahan pediatrik. Dengan semakin meratanya layanan ini, pasien tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan tindakan penyelamatan jiwa,” kata Menkes Budi.
Selain itu, ia juga mendorong peningkatan kompetensi RS agar mampu menangani prosedur yang lebih kompleks seperti Tetralogy of Fallot, hingga prosedur kompleks seperti Norwood atau Fontan.
Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Prof. dr. Syafri Kamsul Arif menyambut baik program pemerataan layanan bedah jantung.
Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya menyelamatkan banyak pasien, tetapi juga menjadi momentum penting dalam pengembangan teknologi dan keterampilan tenaga medis.
“Kolaborasi internasional memberi kami eksposur signifikan pada teknik operatif, kardiologi intervensi, pediatri, hingga pembedahan dewasa,” ungkap Syafri.
Ia menambahkan, operasi bersama tim dari King Salman Humanitarian Aid and Relief berjalan sukses dan menjadi sarana transfer keterampilan yang berharga.
Semakin kuat layanan bedah jantung di RS Wahidin, kata Syafri semakin banyak pasien dari kawasan timur Indonesia yang bisa ditangani tanpa harus dirujuk ke Jakarta.
“Alhamdulillah sukses, ini sangat berarti sebagai transfer skill dan knowledge yang amat berharga bagi kami. Teman-teman dari intervensional kardiologi ikut membersamai, dan operasi berikutnya juga direncanakan di RS Wahidin,” tuturnya.