Canberra – Diplomasi budaya Indonesia kembali mendapat sorotan internasional. Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, menorehkan kebanggaan dalam misi budayanya di Australia dengan penampilan istimewa di Albert Hall, Canberra.
Dalam resepsi diplomatik yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Selasa malam (2/9/2025), tim ini memainkan Indonesia Raya dan Advance Australia Fair dengan angklung, instrumen tradisional Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Resepsi tersebut dihadiri tokoh penting Australia, antara lain Menteri Luar Negeri Senator Penny Wong, Menteri Pembangunan Internasional Dr Anne Aly, Panglima Besar Australia Simon Andrew Stuart, mantan Gubernur-Jenderal David Hurley beserta Ny. Linda Hurley, serta jajaran pejabat, senator, dan perwakilan diplomatik negara sahabat. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya momentum ini sebagai wujud penguatan hubungan bilateral Indonesia–Australia.
Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi Tim Muhibah Angklung. “Biasanya resepsi diplomatik KBRI Canberra dihadiri 400 orang, tapi malam ini ada 570 tamu. Semua ingin melihat angklung dari Indonesia. Angklung terbukti mampu menjadi medium budaya yang diterima masyarakat internasional,” ujar Siswo, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (4/9/2025).
Menlu Australia Penny Wong juga memberikan penghormatan khusus dalam pesannya. “Selamat ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Australia akan selalu hadir sebagai tetangga dekat. Malam ini menjadi kesempatan merenungkan sejarah luar biasa dan menyambut babak baru dalam kisah persahabatan kedua negara,” ucapnya.
Founder Tim Muhibah Angklung, Maulana M. Syuhada, menegaskan arti penting penampilan kali ini. “Pertama kalinya kami tampil di hadapan pejabat setingkat Menteri Luar Negeri Australia. Ini prestasi luar biasa. Angklung mampu menjadi bagian dari diplomasi budaya yang merekatkan hubungan kedua negara,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari berbagai kalangan, termasuk Marco Zammarelli, Presiden Australia Vietnam Business Council. “Pertunjukan hari ini sangat luar biasa. Penonton memberi tepuk tangan meriah. Selamat atas kerja keras tim,” katanya.
Selain resepsi diplomatik, Tim Muhibah Angklung juga menggelar workshop di Melrose High School, Canberra, Rabu (3/9/2025). Para siswa dengan antusias belajar memainkan angklung sambil mengenal nilai harmoni, kebersamaan, dan gotong royong yang terkandung di dalamnya. Workshop ini menjadi wadah edukasi budaya lintas generasi, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden RI untuk memperkuat karakter bangsa serta memperluas peran Indonesia dalam pergaulan dunia.
Tak hanya itu, tim juga tampil di hadapan komunitas diaspora Indonesia di Canberra. Alunan angklung menghadirkan suasana penuh keakraban sekaligus mengobati kerinduan pada tanah air. Interaksi hangat antara tim dan diaspora memperlihatkan betapa kuatnya ikatan budaya sebagai perekat identitas bangsa.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Tim Muhibah Angklung memperlihatkan bahwa diplomasi budaya mampu menjembatani persahabatan antarbangsa. Dengan semangat gotong royong dan harmoni, angklung tidak hanya melestarikan warisan budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai bangsa yang berbudaya, terbuka, dan bersahabat.