Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Soroti Peran BPD sebagai Garda Terdepan Aspirasi Rakyat Desa Gubernur Khofifah Optimis FESyar 2025 Majukan Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Syariah Semangat Sportivitas dan Persatuan Jadi Sorotan Gubernur Khofifah di Haornas ke-42 Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi DPRD Jatim, P-APBD 2025 Fokuskan pada Sektor Kerakyatan dan Inklusivitas Empat Menteri dan Satu Wamen Dilantik, Ini Daftar Namanya Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Penjelasan Mensesneg Soal Kekosongan Jabatan

Sosial & Budaya

Mendikdasmen Paparkan Inovasi Digital Rumah Pendidikan

badge-check


					Mendikdasmen Paparkan Inovasi Digital Rumah Pendidikan Perbesar

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, memperkenalkan inisiatif digital unggulan bernama Rumah Pendidikan dalam Sidang Pleno Pertemuan Menteri Pendidikan APEC ke-7 (7th APEC Education Ministerial Meeting/AEMM) yang berlangsung di Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/5/2025).

Sidang pleno tersebut mengangkat tema utama “Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation”, yang menyoroti peran pendidikan dalam mempersempit kesenjangan dan mendorong pertumbuhan inklusif di era digital.

Dalam pidatonya di hadapan para Menteri dan perwakilan dari 21 negara anggota APEC, Menteri Mu’ti menegaskan bahwa Rumah Pendidikan hadir sebagai ekosistem terintegrasi yang memungkinkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan—guru, siswa, orang tua, hingga mitra pendidikan—untuk mengakses dan berbagi informasi dalam satu platform digital.

“Platform ini memiliki delapan ruang virtual yang mendukung akses informasi dan interaksi antarpemangku kepentingan. Salah satunya adalah Ruang GTK, yang dirancang khusus untuk pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan,” ujar Menteri Mu’ti.

Inisiatif ini juga sejalan dengan rencana besar pemerintah untuk menghadirkan pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Salah satu langkah konkret adalah penguatan pelatihan guru dalam bidang coding, asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri, mengingat coding akan mulai diajarkan dari kelas 5 SD hingga jenjang SMA.

Menteri Mu’ti menambahkan bahwa peningkatan kompetensi guru merupakan pilar utama dalam menjembatani kesenjangan kualitas pendidikan.

“Pendidikan di era digital menuntut guru yang mampu mempersiapkan murid dengan keterampilan masa depan, termasuk kemampuan berpikir komputasional dan pemahaman etika kecerdasan buatan (AI),” katanya.

Lebih dari sekadar penguasaan teknis, kurikulum baru yang mencakup coding dan AI juga dirancang untuk membentuk pemikiran kritis, pendekatan desain yang berpusat pada manusia, serta kecakapan etis dalam pemanfaatan teknologi.

Kehadiran Rumah Pendidikan dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memajukan pendidikan inklusif berbasis teknologi, sekaligus membuka peluang kerja sama lintas negara dalam transformasi pendidikan di kawasan Asia Pasifik.

Baca Lainnya

Menag Berikan Bantuan Rp150 Juta untuk Korban Robohnya Majelis Taklim Ashobiyyah

8 September 2025 - 23:39 WIB

Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS

7 September 2025 - 23:16 WIB

Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

6 September 2025 - 17:38 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya