Menu

Dark Mode
Semangat Sportivitas dan Persatuan Jadi Sorotan Gubernur Khofifah di Haornas ke-42 Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi DPRD Jatim, P-APBD 2025 Fokuskan pada Sektor Kerakyatan dan Inklusivitas Empat Menteri dan Satu Wamen Dilantik, Ini Daftar Namanya Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Penjelasan Mensesneg Soal Kekosongan Jabatan Menag Berikan Bantuan Rp150 Juta untuk Korban Robohnya Majelis Taklim Ashobiyyah Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Menjabat Menkeu

Sosial & Budaya

Wamenkomdigi: LLM Lokal Sahabat AI Sesuai Peta Jalan yang Sedang Dibuat Pemerintah

badge-check


					Wamenkomdigi: LLM Lokal Sahabat AI Sesuai Peta Jalan yang Sedang Dibuat Pemerintah Perbesar

Jakarta – Program Large Language Model (LLM) Lokal Sahabat AI yang diinisiasi Go To dan Indosat didukung Kementerian Komunikasei dan Digital (Kemkomdigi) karena sesuai dengan peta jalan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang sedang dibuat pemerintah.

Hal ini dikatakan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam Diskusi Panel Peluncuran Large Language Model (LLM) Lokal Sahabat AI di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).

“Inisiatif yang dilakukan oleh GoTo dan Indosat lewat program Sahabat AI ini selaras dengan peta jalan pengembangan AI Indonesia yang sedang dibuat oleh pemerintah,” ujar Wamenkomdigi.

Nezar mengatakan, inovasi LLM yang mengangkat berbagai bahasa daerah di Indonesia akan dapat menopang pertumbuhan ekosistem AI Indonesia menuju kedaulatan atau sovereignty AI.

“Ini penting sekali, apalagi Sahabat AI ini salah satu bentuk LLM yang mencoba mengembangkan foundation modelnya untuk mengolah data-data dalam bahasa lokal seperti bahasa Sunda dan Jawa dan terus berkembang (bahasa daerah lain),” jelasnya.

Menurut Nezar program serupa telah diterapkan Singapura, yang dinamakan empathetic LLM MERaLiON. Teknologi itu mengolah bahasa di Asia Tenggara termasuk bahasa Indonesia, Thailand, Vietnam, hingga bahasa Tamil, Inggris dan Singlish.

“Kalau kita lihat trend di dunia sekarang juga membangun LLM dengan mencoba mengolah bahasa lokal. Jadi di Singapura, kemarin kami menghadiri Asia Tech Summit, MERaLiON (diperkenalkan) yang membuat menjadi lebih powerful untuk diterapkan,” tutur dia.

Namun, Ia mengingatkan adanya potensi risiko dalam penerapan Sahabat AI, khususnya dalam menghadapi persaingan ketat dengan teknologi tingkat global.

“Itu yang paling penting setelah inovasi adalah bagaimana teknologi division-nya, penyebaran teknologinya, penyerapannya di sektor-sektor. Nah, jadi sahabat AI saya kira adalah bentuk dari teknologi division itu,” tegas Wamenkomdigi..

Lebih lanjut Nezar mengatakan, guna mendukung pengembangan ekosistem AI nasional, Pemerintah terus menyiapkan talenta digital nasional, khususnya yang berfokus pada teknologi AI.

Sebab, Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030, yang saat ini baru tersedia 25 persen dari target kebutuhan tersebut.

“Jadi dengan kehadiran Sahabat AI ini memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital kita yang sedang dibangun baik oleh Komdigi, ekosistem industri pengembang AI dan juga adopsi teknologi baru seperti cloud computing, IoT sampai dengan blockchain,” tandas Nezar Patria.

Baca Lainnya

Menag Berikan Bantuan Rp150 Juta untuk Korban Robohnya Majelis Taklim Ashobiyyah

8 September 2025 - 23:39 WIB

Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS

7 September 2025 - 23:16 WIB

Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

6 September 2025 - 17:38 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya