Menu

Dark Mode
Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS Menpora Apresiasi ISSS 2025, Tegaskan Fokus pada Prestasi dan Industri Olahraga DPR Setujui Anggaran Kemendikdasmen 2026 untuk Perkuat Akses dan Mutu Pendidikan Gubernur Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Kota Malang Maksimalkan Koperasi, Hindari Rentenir dan Pinjol Dari Maulid Nabi di Kediaman Jemursari, Gubernur Khofifah Gagas Kajian Spiritual Bulanan ASN Pemprov Jatim Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Pendidikan

Mendikdasmen Dorong SMK Cetak Lulusan Siap Kerja, Kuliah, dan Wirausaha

badge-check


					Mendikdasmen Dorong SMK Cetak Lulusan Siap Kerja, Kuliah, dan Wirausaha Perbesar

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan arah baru pendidikan vokasi di Indonesia dengan mengusung konsep BMW: Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha. SMK kini diarahkan menjadi lembaga pendidikan yang mampu mencetak lulusan kompeten, adaptif, dan berdaya saing tinggi di dunia kerja maupun dunia usaha.

Pernyataan ini disampaikan Mendikdasmen saat meresmikan Teaching Factory “Jahemu” di SMK Muhammadiyah 3 Metro, Lampung, Minggu (27/4/2025). Dalam kunjungan itu, ia menggarisbawahi pentingnya SMK menjadi pusat pengembangan potensi anak bangsa, tidak hanya secara akademik, tetapi juga karakter dan keterampilan kerja.

“Kami ingin lulusan SMK tidak hanya menjadi pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja. Mereka harus serba tahu, serba bisa, dan memiliki akhlak mulia,” ujar Abdul Mu’ti.

Untuk mendukung kebijakan ini, Kemendikdasmen bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, khususnya dalam pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat praktik siswa SMK. Selain ijazah, siswa juga didorong memperoleh sertifikat kompetensi yang meningkatkan peluang kerja dan kepercayaan industri.

Salah satu bentuk konkret dari semangat kewirausahaan yang ditanamkan adalah program Jahemu, produk minuman herbal yang digarap oleh 15 siswa SMK Muhammadiyah 3 Metro. Dipimpin oleh Kenzo Farrel, siswa kelas XI, Jahemu kini mampu memproduksi hingga 1 kuintal per batch dan telah menggandeng mitra pemasaran lokal seperti Putra Baru Swalayan.

“Target kami, produksi lebih banyak dan menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Kenzo optimis.

Dengan pendekatan praktis dan kolaboratif, program seperti Jahemu membuktikan bahwa siswa SMK tidak hanya bisa belajar, tetapi juga menghasilkan produk nyata dan siap bersaing di pasar.

Baca Lainnya

Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS

7 September 2025 - 23:16 WIB

Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

6 September 2025 - 17:38 WIB

Mensesneg dan Mendiktisaintek Dengar Aspirasi Mahasiswa di Istana

5 September 2025 - 15:06 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya