Menu

Dark Mode
Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi DPR RI Umumkan Enam Keputusan, Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat Gubernur Khofifah Turun Langsung ke Bawean, Serahkan Bantuan Kemanusiaan, Sembako dan Alat Bantu Disabilitas Gubernur Khofifah Dinobatkan sebagai Pemimpin Daerah Inovatif Lewat Program Trans Jatim Mensesneg dan Mendiktisaintek Dengar Aspirasi Mahasiswa di Istana

Pendidikan

Menko PMK: Pendidikan Kunci Masa Depan Bangsa, Harus Bermutu, Merata, dan Relevan

badge-check


					Menko PMK: Pendidikan Kunci Masa Depan Bangsa, Harus Bermutu, Merata, dan Relevan Perbesar

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan ada tiga hal utama yang harus menjadi perhatian dalam pembangunan pendidikan nasional yakni kualitas, aksesibilitas, dan relevansi.

Hal tersebut disampaikannya saat mendapingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 dan Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (2/5/2025).

Pertama harus bermutu, berkualitas tinggi. Kedua, aksesibilitasnya meningkat, artinya semakin merata dan terjangkau. Baik terjangkau secara teritori maupun secara status sosial ekonomi.

“Ketiga, relevan, sesuai dengan dinamika dan kebutuhan pembangunan,” kata Pratikno melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Minggu (4/5/2025).

Ia menekankan bahwa ketiga aspek tersebut tidak boleh diabaikan, agar pendidikan benar-benar menjangkau seluruh lapisan rakyat Indonesia. Tidak ada yang termarginalkan, semuanya mendapatkan kesempatan layanan pendidikan.

Lebih lanjut, Pratikno mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi era disrupsi teknologi, digitalisasi, dan kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, seluruh warga negara, bukan hanya anak sekolah, harus mampu menjadi Smart User, yaitu pengguna AI yang cerdas, berpikir kritis, dan mampu melakukan verifikasi informasi.

“Artinya, logikanya kuat, critical thinking, dan mampu melakukan verifikasi apakah informasi yang disampaikan AI ini benar atau tidak,” kata Pratikno.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan ke depan harus menyiapkan generasi yang tidak hanya mampu menggunakan AI secara bijak, tetapi juga menjadi pengembang (developer) dan pelaku usaha berbasis AI (AI Preneur).

Oleh karena itu, pendidikan harus membantu mengembangkan kemampuan numerasi, coding, dan entrepreneurship.

“Sehingga nanti ke depannya kita akan mampu mengembangkan industri AI yang kuat serta AI Indonesia yang berdaulat. Untuk memenuhi harapan tersebut maka data asupannya harus sesuai dengan data Indonesia, dan algoritmanya sesuai dengan kepentingan pembangunan bangsa Indonesia,” tegas Pratikno.

Baca Lainnya

Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

6 September 2025 - 17:38 WIB

Mensesneg dan Mendiktisaintek Dengar Aspirasi Mahasiswa di Istana

5 September 2025 - 15:06 WIB

Muhibah Angklung Bandung Pererat Persahabatan RI-Australia di Albert Hall

4 September 2025 - 14:11 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya