Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengapresiasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang telah menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Sports Synergy Summit (ISSS) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta. Kegiatan pada 5–7 September 2025 itu mencakup forum sinergi, rapat kerja nasional (Rakernas), dan pameran produk olahraga. “Ini adalah langkah konkret dari KONI, bagaimana menunjukkan, memperkuat ekosistem olahraga dan juga perekonomian Indonesia,” ujar Menpora Dito, Sabtu (6/9/2025).
Dalam arahannya, Dito Ariotedjo menegaskan komitmen pemerintah melalui Kemenpora untuk mendorong olahraga tidak hanya sebagai sektor prestasi, tetapi juga sebagai bagian dari industri nasional. Ia menyebut salah satu langkah nyata adalah pembentukan Deputi Pengembangan Industri Olahraga di Kemenpora guna memastikan arah pembangunan olahraga lebih terstruktur dan berdampak luas.
Menpora juga menekankan pentingnya pengelolaan anggaran negara, baik dari APBN maupun APBD, agar benar-benar difokuskan pada pembinaan atlet. “Presiden berkali-kali memberikan arahan untuk membenahi tata kelola olahraga dan memberantas penyalahgunaan wewenang maupun anggaran yang menghambat pembinaan secara optimal,” tegasnya.
Terkait kesejahteraan atlet dan pelatih, Dito menegaskan hal tersebut menjadi prioritas utama. Pembinaan dilakukan secara berjenjang dengan tolok ukur di ajang SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. “Dan ini kami berharap turunannya sampai ke daerah, sampai ke kabupaten/kota,” imbuhnya.
Lebih jauh, Menpora Dito menyoroti strategi penguatan cabang olahraga yang berpotensi meraih medali di ajang internasional. Asian Games dan Olimpiade menjadi prioritas, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Adapun SEA Games dipandang sebagai ajang ukur prestasi cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di kedua event besar tersebut.
“Prioritas cabang olahraga harus jelas. Asian Games dan Olimpiade adalah sasaran utama, sementara SEA Games menjadi tolok ukur bagi cabor lainnya,” jelasnya.
Menpora juga mengingatkan agar pengurus organisasi olahraga yang aktif membina atau memimpin harus siap berkontribusi secara sukarela. Menurutnya, hanya staf operasional yang bekerja penuh waktu yang berhak menerima gaji. “Saya berharap Rakernas ini benar-benar menjadi momentum untuk menyatukan komitmen kita dalam membangun olahraga Indonesia yang berprestasi, profesional, dan membanggakan bangsa,” katanya.
Rakernas KONI 2025 mengusung tema “Bersatu Berprestasi Sukseskan Asta Cita” dan diikuti ratusan peserta. Mereka terdiri dari pengurus 38 KONI Provinsi, perwakilan KONI kabupaten/kota seluruh Indonesia, 78 pengurus pusat cabang olahraga anggota KONI Pusat, serta enam organisasi fungsional.