Menu

Dark Mode
Raperda RPJMD 2024-2029 Disahkan, Gubernur Khofifah Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Jatim Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Rp 5,935 Miliar di Kabupaten Madiun, Wujud Nyata Komitmen Pemprov Jatim Kuatkan Ketahanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Menkomdigi Dorong Ekosistem Industri Gim Nasional Membuat Konten yang Ramah Anak Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Sekolah Rakyat Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa Jelang Peluncuran dan Operasional 14 Juli Mendatang, Gubernur Khofifah Pastikan  Kesiapan 19  Sekolah Rakyat di Jatim

Ekonomi & Bisnis

Miliki Dua Fungsi, Petani Gorontalo Tanam Durian dan Kakao

badge-check


					Miliki Dua Fungsi, Petani Gorontalo Tanam Durian dan Kakao Perbesar

Kabupaten Gorontalo – Dua jenis tanaman tahunan yakni durian montong dan kakao mulai ditanam di lahan percontohan (demplot) Desa Bontula, Kecamatan Asparaga , Kabupaten Gorontalo.

Penanaman dua tanaman tahunan itu  memiliki nilai ekonomi tinggi dan juga memiliki daya untuk konservasi lingkungan.

Demplot seluas 1 ha ini akan menjadi percontohan para petani dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) di bentang alam Taman Hutan Raya (Tahura) BJ Habibie.

Petani sangat antusias, tidak peduli teriknya matahari saat mereka juga menjalankan ibadah puasa Ramadan.

“Lumayan panasnya hari ini, jalan kaki dari kuala (sungai) ke persemaian bolak balik. Sungguh puasa yang sangat menantang,” kata staf lapangan Agraria Institute, Ikraeni Safitri, yang mendampingi kegiatan petani di Bontula , Sabtu (5/4/2025).

Agraria Institute adalah lembaga lokal yang mendorong peningkatan kesejahteraan petani di bentang alam Tahura BJ Habibie dengan menerapkan pertanian yang berkelanjutan.

Para petani yang tergabung Dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Sri Rejeki telah lama mendapat surat keputusan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengelola lahan HKm ini.

“Selama ini banyak petani menanam jagung, termasuk di daerah yang berkelerengan,” kata Irawan Hunowu, salah seorang petani Desa Bontula.

Lahan yang digunakan sebagai demplot tanaman buah-buahan ini milik Podu (kepala dusun) Une. Di lahan ini untuk tahap pertama ini ditanam 60 tanaman tahunan, yang terdiri dari 30 kakao dan 30 durian montong.

Meskipun tidak seluruhnya landai, para petani mampu menanami dengan jarak tertentu. Mereka bersemangat karena bibit yang ditanam adalah jenis yang cepat berbuah.

Tanaman tahunan itu diharapkan akan mampu mengurangi erosi angin dan air, menjaga ketersediaan air dan menyimpannya lebih lama di dalam tanah, menjadi habitat berkelanjutan bagi satwa liar, meningkatkan keanekaragaman hayati, meningkatkan perolehan air, Nitrogen, dan Pospor yang tersedia melalui perubahan kondisi pertumbuhan tahunan.

“Yang utama adalah buahnya memiliki nilai ekonomi, harga jualnya relativ tinggi sehingga dapat secara signifikan meningkatkan pendapaatn petani. Petani sejahtera dan lingkungan terjaga,” ujar Ikraeni.

Perjuangan keras para petani yang didampingi Agraria Institute untuk mewujudkan lahan tanaman tahunan percontohan mendapat apresiasi dari Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia. Lembaga ini merupakan program pendanaan lingkungan yang didukung oleh GEF yang dilaksanakan oleh UNDP mewakili lembaga-lembaga pelaksana GEF lainnya, misalnya Bank Dunia dan UNEP. (mcgorontaloprov)

Baca Lainnya

Salurkan BLT Rp 5,57 Miliar untuk 4.207 Buruh Rokok di Surabaya, Gubernur Khofifah: Wujud Negara Hadir Sejahterakan Pekerja Industri Hasil Tembakau

5 July 2025 - 03:05 WIB

Kementerian ATR/BPN Tegaskan tidak Ada UU yang Membolehkan Privatisasi Pulau di Indonesia

4 July 2025 - 13:11 WIB

Presiden Prabowo Percepat Realisasi Proyek SRRL Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Konstruksi Siap Dimulai 2027

4 July 2025 - 06:54 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis