Menu

Dark Mode
Raperda RPJMD 2024-2029 Disahkan, Gubernur Khofifah Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Jatim Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Rp 5,935 Miliar di Kabupaten Madiun, Wujud Nyata Komitmen Pemprov Jatim Kuatkan Ketahanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Menkomdigi Dorong Ekosistem Industri Gim Nasional Membuat Konten yang Ramah Anak Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Sekolah Rakyat Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa Jelang Peluncuran dan Operasional 14 Juli Mendatang, Gubernur Khofifah Pastikan  Kesiapan 19  Sekolah Rakyat di Jatim

Ekonomi & Bisnis

RI Perkuat Kemitraan Strategis Bidang Teknologi Kesehatan dan Farmasi dengan Swiss

badge-check


					RI Perkuat Kemitraan Strategis Bidang Teknologi Kesehatan dan Farmasi dengan Swiss Perbesar

Jakarta – Indonesia berupaya memperkuat hubungan kemitraan strategis dengan Swiss, terutama di bidang teknologi kesehatan dan farmasi.

Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Ngurah Swajaya dalam Swiss-Indonesia Innovation and Investment Forum 2025 yang digelar di Basel, Swiss, pada Rabu (11/6/2025), menurut keterangan pers dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Bern pada Minggu (15/6/2025).

Dubes Swajaya mengatakan, bahwa transformasi sistem kesehatan Indonesia membutuhkan investasi besar di sektor farmasi dan teknologi kesehatan yang terintegrasi.

“Ekosistem industri Swiss yang inovatif dapat menjadi mitra strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor ini,” katanya.

Menurut Dubes Swajaya, Indonesia dapat memperkuat sistem kesehatan, termasuk mendorong riset, inovasi dan pengembangan teknologi kesehatan, termasuk alat-alat kesehatan dengan bekerja sama dengan Swiss.

Kolaborasi kedua negara diharapkan mampu menjawab tantangan di sektor kesehatan Indonesia dan menciptakan solusi berkelanjutan yang berdampak luas.

Pasar farmasi Indonesia diproyeksikan tumbuh 7,8 persen menjadi USD9,6 miliar (sekitar Rp156,1 triliun) pada 2028, sedangkan pasar peralatan medis diperkirakan tumbuh 9,1 persen menjadi USD10,47 miliar (sekitar Rp170,3 triliun) pada 2033.

Produksi lokal alat-alat kesehatan berteknologi tinggi juga mengalami peningkatan signifikan.

Indonesia dan Swiss telah menjalin hubungan bilateral sejak 1951. Hingga kini, lebih dari 150 perusahaan Swiss telah beroperasi di Indonesia, termasuk perusahaan farmasi Roche dan Novartis.

Perusahaan-perusahaan asal Swiss telah berkontribusi pada perluasan infrastruktur perawatan kesehatan dan pasar farmasi Indonesia yang bernilai sekitar USD7 miliar (sekitar Rp113, 8 triliun) pada 2023 dan diperkirakan akan terus bertumbuh sebesar 8-10 persen per tahun.

Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Swiss pada 2026, Indonesia akan menerima kunjungan anggota Dewan Federal Swiss Guy Parmelin bersama delegasi bisnis pada Oktober.

Swiss-Indonesia Innovation and Investment Forum 2025 diselenggarakan oleh KBRI Bern dengan dukungan dari Bank Indonesia London, KADIN Indonesia-Swiss, dan Swiss-Asia Chamber of Commerce.

Forum tersebut, yang mengangkat tema teknologi kesehatan, keuangan, life sciences, dan high-tech industries, melibatkan para pebisnis Swiss untuk menjalin kerja sama dan menjajaki potensi dan peluang investasi di Indonesia.

Baca Lainnya

Salurkan BLT Rp 5,57 Miliar untuk 4.207 Buruh Rokok di Surabaya, Gubernur Khofifah: Wujud Negara Hadir Sejahterakan Pekerja Industri Hasil Tembakau

5 July 2025 - 03:05 WIB

Kementerian ATR/BPN Tegaskan tidak Ada UU yang Membolehkan Privatisasi Pulau di Indonesia

4 July 2025 - 13:11 WIB

Presiden Prabowo Percepat Realisasi Proyek SRRL Surabaya-Sidoarjo dan Jalur Ganda Wonokromo-Sepanjang, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Konstruksi Siap Dimulai 2027

4 July 2025 - 06:54 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis