Menu

Dark Mode
Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS Menpora Apresiasi ISSS 2025, Tegaskan Fokus pada Prestasi dan Industri Olahraga DPR Setujui Anggaran Kemendikdasmen 2026 untuk Perkuat Akses dan Mutu Pendidikan Gubernur Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Kota Malang Maksimalkan Koperasi, Hindari Rentenir dan Pinjol Dari Maulid Nabi di Kediaman Jemursari, Gubernur Khofifah Gagas Kajian Spiritual Bulanan ASN Pemprov Jatim Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Sosial & Budaya

Teknologi Canggih tak Cukup, Presiden Minta SDM Kesehatan Diperkuat

badge-check


					Teknologi Canggih tak Cukup, Presiden Minta SDM Kesehatan Diperkuat Perbesar

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan teknologi kesehatan yang kini mulai tersedia di berbagai fasilitas medis dalam negeri. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan besar yang harus segera dihadapi adalah penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut secara profesional dan merata.

“Saya apresiasi Menteri Kesehatan kita karena kini banyak alat-alat canggih dan terbaik dunia sudah masuk ke Indonesia. Namun sekarang tugas kita adalah mendidik tenaga-tenaga ahli agar rakyat benar-benar dapat mengakses layanan kesehatan terbaik,” ujar Presiden dalam sambutannya saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital di Kota Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025).

Presiden menyoroti pentingnya mempercepat pembukaan institusi pendidikan kedokteran baru, termasuk akademi keperawatan dan program spesialis. Ia mengajak pemerintah serta seluruh sektor untuk meninggalkan prosedur lama yang menghambat kemajuan.

“Kita harus menambah akademi perawatan, pendidikan spesialis, dan jangan terlalu terhimpit oleh peraturan-peraturan kuno. Peraturan yang tidak relevan dengan kebutuhan zaman harus segera direvisi,” tegasnya.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan sistem pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. Ia menolak metode lama yang dianggap boros dan tidak bertanggung jawab.

“Kita tidak bisa lagi menggunakan manajemen yang boros dan tidak akuntabel. Rakyat butuh sistem yang efisien dan transparan. Setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan,” kata Prabowo.

KEK Sanur dan Bali International Hospital, menurutnya, menjadi contoh konkret dari terobosan pelayanan yang efisien dan terintegrasi. Ia berharap inisiatif serupa bisa direplikasi di sektor-sektor penting lainnya untuk mempercepat pemerataan kesejahteraan.

“Ini adalah salah satu contoh nyata terobosan. Harus ditiru oleh sektor-sektor lain untuk mengejar ketertinggalan dan membangun bangsa yang mandiri,” pungkas Presiden.  (BPMI Setpres)

Baca Lainnya

Indonesia Usulkan Lima Inisiatif Strategis pada Pertemuan Pemimpin Agama BRICS

7 September 2025 - 23:16 WIB

Layanan Operasi Jantung Terbuka Kini sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

6 September 2025 - 17:38 WIB

Mensesneg dan Mendiktisaintek Dengar Aspirasi Mahasiswa di Istana

5 September 2025 - 15:06 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya