Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa generasi muda memegang peran krusial dalam mempercepat transisi menuju industri hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Selain teknologi dan regulasi, peran aktif pemuda disebut sebagai kunci dalam mewujudkan industri rendah karbon di masa depan.
“Oleh karena itu, melalui program AIGIS Goes to Campus, kami aktif menjalin kolaborasi dengan akademisi, khususnya para mahasiswa. Generasi muda tidak hanya kami ajak sebagai peserta simbolik, melainkan sebagai penggerak utama transisi menuju industri rendah karbon,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Menperin menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan strategi pembukaan peluang kerja hijau (green jobs) yang relevan dengan kompetensi generasi muda Indonesia. Balai Diklat Industri dan sekolah vokasi di bawah Kemenperin kini mengembangkan kurikulum berbasis green competencies, mencakup efisiensi energi, teknologi rendah karbon, hingga praktik daur ulang.
Kemenperin juga terus mendorong kewirausahaan hijau melalui program Startup4Industry yang menjembatani kolaborasi antara startup teknologi dan industri kecil menengah (IKM), khususnya dalam sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan ekonomi sirkular.
“Melalui program ini, kami mendorong kolaborasi antara startup teknologi dengan IKM, serta membuka jalan bagi mereka masuk dalam rantai pasok industri besar,” jelas Agus.
Lebih lanjut, dalam memperkuat ekosistem industri hijau, Kemenperin menekankan tiga pilar utama: kebijakan inklusif, ekosistem inovatif, dan partisipasi aktif pemuda.
“Pilar-pilar ini menjadi landasan Kemenperin untuk menyusun regulasi ramah lingkungan, membangun kerja sama dengan universitas sebagai inkubator ide keberlanjutan, serta melibatkan pemuda sebagai mitra strategis,” imbuhnya.
Kemenperin juga telah menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan sektor industri prioritas, serta membentuk Green Industry Service Company (GISCO) sebagai penghubung pelaku industri dengan pembiayaan hijau dan layanan teknologi.
Dalam skala nasional, Kemenperin menghadirkan Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) dan Forum Industri Hijau sebagai ruang sinergi multipihak. Melalui forum ini, pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas dapat berbagi praktik terbaik dan memperkuat kolaborasi.
“Harapan kami, AIGIS menjadi platform terintegrasi yang mendorong transformasi industri hijau di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, media, dan generasi muda sangat krusial untuk mewujudkan masa depan hijau yang inklusif dan berdaya saing global,” kata Menperin.
Kolaborasi Strategis dan Komitmen Pelaku Industri
Pada gelaran AIGIS Youth Green Forum yang mengusung tema “Future Green Begins”, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menegaskan pentingnya menjalin kedekatan dengan sivitas akademika sebagai langkah strategis menumbuhkan keterikatan emosional dan intelektual generasi muda terhadap sektor industri nasional.
“Kami telah memiliki konsep pengembangan talenta industri hijau, yang juga perlu disesuaikan oleh pihak kampus, misalnya dari sisi kurikulum, sehingga tercipta inovasi dan sistem baru dalam menopang implementasi industri hijau,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam. Ia menilai tren green jobs akan terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran industri terhadap pentingnya keberlanjutan.
“Kesadaran industri terhadap pentingnya keberlanjutan semakin tinggi. Oleh karena itu, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang green industry pun terus meningkat,” ujarnya.
PT TMMIN, tambah Bob, telah membentuk Capability Center sebagai pusat pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang industri hijau, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi industri ramah lingkungan.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa AIGIS Goes to Campus merupakan bagian dari penguatan agenda transisi industri nasional menuju keberlanjutan dan rendah emisi karbon. Kegiatan ini juga menjadi rangkaian pra-acara menuju The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025.
“Program ini dirancang untuk memperluas jejaring pemikiran dan kontribusi generasi muda terhadap pengembangan industri hijau di Indonesia,” jelas Andi.
Rangkaian AIGIS Goes to Campus meliputi talkshow di empat kampus ternama Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, dan Universitas Bina Nusantara kompetisi inovasi AIGIS Green Scientific Competition, serta Youth Green Forum yang menjadi ajang dialog langsung antara mahasiswa dan Menteri Perindustrian.
Forum ini dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, narasumber, sponsor utama dari PT TMMIN, serta para pemangku kepentingan sektor industri hijau.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi generasi muda, Menperin juga menyerahkan penghargaan kepada lima karya terbaik dari kompetisi AIGIS Green Scientific Competition, yaitu tim dari UI, Unpad, Trisakti, Binus, Politeknik STTT Bandung, serta satu peserta terbaik dari Toyota Eco Youth (TEY) 2024 asal SMAN Bali Mandara.
“Kompetisi ini tidak sekadar menjadi ajang lomba, tetapi juga menjadi pemicu semangat inovasi generasi muda untuk menciptakan industri yang mendukung pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan, adil secara sosial, dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan,” pungkas Andi.