JOMBANG – Bunda Literasi Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengangkat kualitas literasi masyarakat di era digital. Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi, Yuliati memimpin gerakan besar untuk mencetak masyarakat yang kritis, melek digital, dan kebal terhadap disinformasi.
Kegiatan yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang ini berlangsung di Ruang Bung Tomo, Kantor Pemkab Jombang, Rabu (10/9). Ratusan peserta yang terdiri dari guru, pustakawan, pengelola perpustakaan sekolah, dan pegiat literasi komunitas hadir untuk belajar bersama para pakar literasi informasi.
“Di tengah derasnya arus informasi, kemampuan menyaring dan mengevaluasi informasi itu penting. Masyarakat harus dibekali keterampilan literasi digital agar tidak mudah terjebak hoaks,” tegas Yuliati Nugrahani Warsubi.
Bekal Jurus Anti Disinformasi
Dalam Bimtek ini, peserta mendapat materi tentang teknik mengakses, menilai, dan memanfaatkan informasi secara bijak. Narasumber Agus Santoso dari Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Dedy Dwi Putra dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang mengupas strategi membangun masyarakat unggul berbasis literasi informasi serta cara menganalisis dan mendiseminasikan informasi yang sehat.
Yuliati menekankan bahwa literasi digital bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga fondasi untuk membangun masyarakat yang kritis, tangguh, dan peduli pada kebenaran. Menurutnya, literasi informasi yang kuat akan membantu menjaga demokrasi, memperkuat ketahanan sosial, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Komitmen Berkelanjutan
Sejak memperoleh sebutan Bunda Literasi, Yuliati Nugrahani Warsubi dikenal aktif memimpin berbagai program literasi, mulai dari penguatan perpustakaan sekolah, pelatihan guru, hingga pembinaan komunitas baca. Bimtek literasi ini menjadi bukti nyata bahwa literasi di Jombang bukan hanya urusan membaca buku, melainkan membentuk cara pandang kritis di tengah gempuran informasi digital.
“Kami ingin masyarakat Jombang tidak hanya cakap digital, tapi juga cerdas memilih dan menyebarkan informasi,” ujar Yuliati.
Harapan untuk Jombang
Pelatihan berkelanjutan seperti ini, Yuliati berharap Jombang dapat menjadi kabupaten pelopor literasi digital di Jawa Timur. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperkuat budaya literasi agar masyarakat semakin tahan terhadap pengaruh negatif informasi palsu dan lebih percaya pada data serta sumber yang kredibel.
Ke depan, Bunda Literasi juga berencana memperluas program ini hingga ke tingkat desa agar manfaatnya lebih merata dan menjangkau lapisan masyarakat paling bawah. ***
Kreator: Pliplo Society