Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Optimis Perguruan Silat Perkuat Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa Jelang Peluncuran dan Operasional 14 Juli Mendatang, Gubernur Khofifah Pastikan  Kesiapan 19  Sekolah Rakyat di Jatim Lantik Anggota KPID Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Ruang Digital Yang Sehat Kemkomdigi Siapkan Pengamanan Sistem Digitalisasi Bansos Dirjen Bimas Islam: Lebaran Yatim Jadi Inovasi Sosial untuk Anak Yatim dan Difabel ’Telesapa Madura’ Inovasi Solutif di Tahun Keenam Layanan Kesehatan Bergerak Gagasan Gubernur Khofifah

Ekonomi & Bisnis

Dubes RI: Target Perdagangan Karbon Rp1.073 Triliun tidak Sebatas Angka

badge-check


					Dubes RI: Target Perdagangan Karbon Rp1.073 Triliun tidak Sebatas Angka Perbesar

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan,  Indonesia memastikan target 65 miliar dolar AS (sekitar Rp1.073 triliun) dari perdagangan karbon tidak hanya sebatas angka.

Menurut siaran pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Minggu (11/5/2025), hal tersebut disampaikan Dubes Heri melalui  Konsul Jenderal (Konjen) RI Osaka John Tjahjanto Boestami, dalam Business Forum on Forest Carbon Trade and Forest Products yang diadakan di Pavilion Indonesia, Osaka Expo 2025, Jumat (9/5/2025).

“Dengan dukungan infrastruktur seperti IDXCarbon dan kerja sama dengan Jepang melalui Mutual Recognition Arrangement, target tersebut tidak mustahil untuk tercapai pada 2028,” tegas John.

John mengatakan, bahwa Jepang adalah mitra terpercaya di mana Indonesia dan Jepang telah menandatangani Perjanjian Pengakuan Bersama (Mutual Recognition Arrangement/MRA) pada 2024 yang memungkinkan kedua negara untuk mengembangkan dan mengakui kredit karbon dengan transparansi dan kredibilitas penuh.

“Dengan dukungan APHI, para pemegang konsesi hutan Indonesia siap untuk meningkatkan proyek karbon, dari penebangan berkelanjutan yang bersertifikat hingga penanaman bakau. Yang kita butuhkan sekarang adalah lebih banyak kolaborasi, lebih banyak investasi, dan lebih banyak kepercayaan di pasar bersama ini,” katanya.

Disebutkan pula bahwa di sesi Perdagangan Karbon terungkap jumlah pengguna platform perdagangan karbon Indonesia, IDXCarbon, meningkat sebesar 22 persen pada kuartal pertama 2025—mencapai 111 pengguna dengan tujuh proyek aktif yang diperdagangkan.

Forum tersebut juga menyoroti pentingnya percepatan implementasi teknis MRA antara Indonesia dan Jepang, termasuk pengakuan bersama dalam aspek validasi, registrasi, dan Measurement, Reporting and Verification (MRV) dari Joint Crediting Mechanism (JCM) dan Sistem Pengurangan Emisi Indonesia (SPEI).

Peluncuran JCM Implementation Agency (JCMA) oleh Jepang pada April 2025 semakin membuka peluang kerja sama, terutama setelah Jepang menetapkan target ambisius untuk mengurangi 200 juta ton emisi melalui proyek-proyek JCM.

Forum tersebut juga mencatat pencapaian konkret beberapa dokumen yang ditandatangani antara perusahaan dan asosiasi Indonesia-Jepang.

Dokumen tersebut berkaitan dengan proyek solusi berbasis alam dan pelindungan keanekaragaman hayati, pengembangan dan perdagangan biomassa, kerja sama pengiriman tenaga kerja teknis migran Indonesia ke Jepang, Letter of Intent (LoI) antara APHI dan Japan International Forestry Promotion and Cooperation Center (JIFPRO).

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo menjelaskan bahwa ekspor produk kayu Indonesia ke Jepang mencapai 301,29 juta dolar AS (sekitar Rp4,9 triliun) dengan kontributor utama adalah panel kayu, kertas dan furnitur.

“Panel berbasis hutan alam akan didedikasikan untuk pasar khusus. Selain pengerjaan kayu, kami juga melihat potensi signifikan untuk perluasan pasar furnitur, kertas dan produk energi biomassa,” kata Indroyono.

Menurut data APHI, ekspor produk kayu Indonesia pada 2024 mencapai 12,63 miliar dolar AS (sekitar Rp208,6 triliun) dengan kontribusi utama produk panel kayu dna furnitur, didorong oleh Sistem Verifikasi Legalitas dan Keberlanjutan Kayu (SVLK) yang menjamin keberlanjutan dan legalitas.

Negara tujuan utama ekspor produk kayu Indonesia adalah China, Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Korea. Jepang sendiri telah lama menjadi mitra dagang yang sangat strategis bagi ekspor produk kayu Indonesia sejak tahun 1990-an.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo mengadakan Business Forum on Forest Carbon Trade and Forest Products di Osaka Expo 2025, bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (IPPA).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kehutanan Indonesia dan Kementerian Lingkungan Jepang serta para pelaku usaha dari Indonesia dan Jepang.

Sumber

Baca Lainnya

’Telesapa Madura’ Inovasi Solutif di Tahun Keenam Layanan Kesehatan Bergerak Gagasan Gubernur Khofifah

5 July 2025 - 08:26 WIB

Salurkan BLT Rp 5,57 Miliar untuk 4.207 Buruh Rokok di Surabaya, Gubernur Khofifah: Wujud Negara Hadir Sejahterakan Pekerja Industri Hasil Tembakau

5 July 2025 - 03:05 WIB

Kementerian ATR/BPN Tegaskan tidak Ada UU yang Membolehkan Privatisasi Pulau di Indonesia

4 July 2025 - 13:11 WIB

Berita Populer di Ekonomi & Bisnis