Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Dorong Orang Tua hingga Sekolah Bersinergi, Pastikan Bantuan Pendidikan Tepat Sasaran dan Transparan bagi Siswa Prasejahtera Gubernur Khofifah Bagikan Beras Gratis bagi Lansia di Sawotratap, Tegaskan Perlindungan untuk Kelompok Rentan Jelang Nataru Gubernur Khofifah Apresiasi 679 Inovasi Daerah yang Dilaporkan, Validasi UI-Unhas Perkuat Kualitas Layanan Publik Gubernur Khofifah: Rekor MURI Ini Bukti Jatim Konsisten Lahirkan Aparatur Adaptif dan Kompeten di Era Transformasi Digital Pemerintah Perkuat Layanan Lansia, Kesehatan Jiwa, dan Sinkronisasi Alat Kesehatan Modern IABC Indonesia Soroti Masa Depan Kepercayaan Publik di Era AI

Daerah

Gubernur Khofifah: Santri Harus Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif Hadapi Tantangan Zaman

badge-check


					Gubernur Khofifah: Santri Harus Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif Hadapi Tantangan Zaman Perbesar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri gelaran Lirboyo Bersholawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dalam rangka Mensyukuri Hari Santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Senin (20/10) malam.

Tampak Gubernur Khofifah bersama puluhan  ribuan santri dan jamaah larut dalam khidmatnya dzikir dan do'a, serta sakralnya lantunan sholawat. 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum refleksi untuk meneguhkan kembali peran, tanggung jawab, dan kontribusi santri terhadap bangsa, negara  dan agama.

Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Menurut Khofifah, tema tersebut mencerminkan tekad kuat santri menjaga nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan para ulama dan pejuang bangsa.

"Tema ini menjadi momentum meneguhkan peran para santri untuk mengawal Indonesia menuju peradaban dunia. Hal ini juga mencerminkan kontribusi fundamental santri dalam perjalanan bangsa. Karena santri selalu hadir di setiap fase penting sejarah," ujar Khofifah.

Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Santri merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran santri dalam pembangunan nasional. Santri, lanjutnya, berkontribusi besar dalam merebut dan mempertahankan kedaulatan bangsa melalui ilmu, keikhlasan, dan keteguhan iman.

Secara khusus kepada para santri, Khofifah mengatakan Ponpes Lirboyo salah satu penyokong pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia karena perannya yang signifikan mencetak generasi Islam dan bangsa, serta kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui sejarah yang panjang sehingga melahirkan santri-santri yang Hubbul Wathon Minal Iman. 

"Kekuatan pesantren, ulama, santri, ekosistem di Lirboyo  dijaga dan dikuatkan bersama salah satunya dengan  melakukan pengelola limbah dan pemilahan sampah sehingga dari sampah menjadi rupiah dan memberi barokah," kata Khofifah. 

"Sampaikan pada dunia dari Lirboyo ada kekuatan menjaga lingkungan dan melahirkan ekonomi pesantren sekaligus melahirkan ulama-ulama untuk membangun peradaban  dunia yang luar biasa," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh santri untuk berjuang di berbagai bidang yakni politik, pendidikan, ekonomi, hingga teknologi sesuai zamannya. Hal ini, katanya, sejalan dengan filosofi kerja JATIM BISA yang dicanangkan dalam rangka Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yakni Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.

Ia menjelaskan, santri harus berdaya dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, inklusif dengan membuka ruang interaksi sosial yang luas, sinergis dengan menjaga ukhuwah antara ulama, umara, dan masyarakat, serta adaptif menghadapi perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai pesantren.

"Dengan semangat Jatim BISA, pesantren akan menjadi pusat inovasi yang melahirkan pemimpin berintegritas dan berakhlak mulia," tuturnya. 

Selain itu, Khofifah mengajak seluruh jemaah mendoakan keselamatan bangsa Indonesia, khususnya Jawa Timur, agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari bencana, serta dijaga dari perpecahan.

"Marilah kita doakan para ulama, santri, dan pahlawan bangsa yang telah mendahului kita. Semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” katanya.

Sementara Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya menggelorakan semangat ribuan Santri dan Santriwati yang memenuhi lapangan Ponpes Lirboyo Kediri. Ia mengajak seluruh santri dan santriwati agar bisa menjadi garda terdepan bagi agama Islam dan bangsa Indonesia. 

"Siap bela Lirboyo, siap bela NU, siap bela Islam, siap bela Indonesia," pekiknya disambut antusias seluruh santri dan Santriwati. 

Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan sholawat bersama di Ponpes Lirboyo Kediri. Utamanya di momen peringatan Hari Santri ke-10 kali ini, ia berharap agar berkumpulnya seluruh santri dan santriwati ini bisa mendapatkan Ridho Allah SWT. 

"Yang terpenting adalah kita saling menghargai dan mendukung, tidak boleh terpecah-belah," pesannya. 

Turut hadir dalam acara, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Abdullah Kaffabih Mahrus, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono, jajaran Forkopimda Jatim, jajaran Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jatim serta ribuan Jamaah Syeker Mania yang juga Santri dan Santriwati Ponpes Lirboyo Kediri dan sekitarnya.

 

Baca Lainnya

APBD Provinsi Rp15,85 Miliar, Gubernur Khofifah Pastikan Perlindungan Sungai Gedangan dari Ancaman Luapan Air

5 December 2025 - 01:19 WIB

APBD Provinsi Rp15,85 Miliar, Gubernur Khofifah Pastikan Perlindungan Sungai Gedangan dari Ancaman Luapan Air

5 December 2025 - 01:17 WIB

Demi Konektivitas Malang Raya, Gubernur Khofifah Luncurkan Trans Jatim Koridor 1, Akses Transportasi Diperluas

21 November 2025 - 01:26 WIB

Berita Populer di Daerah