Menu

Dark Mode
Meninjau Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Visi Besar Presiden untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun ke-6 Dimulai 14 Juli, Gubernur Khofifah Konsisten Ringankan Beban Masyarakat Setiap Tahun Menko PMK: Kapital Paling Berharga Adalah Manusia, Bukan Sekadar Angka Pembekalan Guru Sekolah Rakyat untuk Menciptakan Murid Berkarakter dan Berdaya Saing Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden untuk Putus Kemiskinan melalui Pendidikan Gubernur Khofifah Hadir di Tengah Duka Tragedi KMP Tunu, Serahkan Santunan Ahli Waris Keluarga Korban di Banyuwangi

Daerah

Wamendagri Dorong Bali Maksimalkan Pengelolaan Sampah

badge-check


					Wamendagri Dorong Bali Maksimalkan Pengelolaan Sampah Perbesar

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mendorong segenap masyarakat, dan jajaran pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Bali untuk memaksimalkan pengelolaan sampah secara lebih optimal.

Hal tersebut disampaikan Bima, melalui keterangan resmi, Senin (12/5/2025).

Menurut Bima, pengelolaan tersebut harus dilakukan dari hulu ke hilir serta melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pihak swasta.

Bima  menegaskan, masyarakat di Bali memiliki potensi besar dalam menyukseskan pengelolaan sampah. Secara budaya, masyarakat Bali memiliki aktivitas keagamaan yang kental dan taat, sedangkan dari sisi industri, Bali pun didukung oleh bisnis hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang terus berkembang.

“Karena itu harus diiringi, diimbangi, dengan kesadaran di hulu untuk memilah dan memilih. Saya kira kepala daerah bisa mengkoordinasikan camat, lurah, kades, banjar untuk fokus di hulu ini,” kata Bima  usai mengunjungi ecoBali Recycling di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (10/5/2025).

Bima menyatakan, persoalan sampah yang selama ini menjadi tantangan bagi semua pihak sebagian besar terjadi di hulu. Meskipun teknologi canggih telah digunakan, pengelolaan sampah diyakini akan kurang optimal apabila permasalahan di sektor hulu tidak ditangani dengan baik.

Untuk itu, diperlukan sistem yang efektif guna menyelesaikan persoalan tersebut. “Ini perlu kebijakan, perlu penganggaran, saya kira begitu. Jadi ini akan saya bawa ke Satgas [Pengelolaan] Sampah untuk dirumuskan formulanya seperti apa,” ungkapnya.

Bima mengatakan, pengelolaan sampah di Bali membutuhkan penanganan ekstra.

Hal itu karena kawasan tersebut memiliki industri horeka yang besar, yang berkontribusi pada peningkatan volume sampah.

Oleh karena itu, Bima berharap Provinsi Bali mampu menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Ia menegaskan di Bali sudah ada beberapa model bisnis pengelolaan sampah yang dapat dikembangkan.

Ke depan, dirinya menekankan pemerintah akan mendorong kota-kota besar yang memiliki volume sampah tinggi untuk menyiapkan lahan incinerator. Ia memastikan selain menyiapkan lahan incinerator, pemda juga perlu memastikan kesiapan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

“Di hulunya dipilih-dipilih, kemudian di hilirnya ada offtaker-nya. Jadi waste-to-energy itu jelas, nanti bisa berdaya maksimal dibeli oleh siapa,” katanya.

Baca Lainnya

Meninjau Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Visi Besar Presiden untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

14 July 2025 - 09:51 WIB

Menko PMK: Kapital Paling Berharga Adalah Manusia, Bukan Sekadar Angka

13 July 2025 - 15:15 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden untuk Putus Kemiskinan melalui Pendidikan

13 July 2025 - 15:11 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya