Menu

Dark Mode
Anggaran Sekolah Rakyat Rp7 Triliun Tersebar di Berbagai Kementerian Presiden Tegaskan Pertahanan Rakyat Semesta untuk Jaga NKRI Presiden Dukung Penuh Profesionalisme TNI Peringati Hari Konservasi Alam Nasional 2025, Gubernur Khofifah: Kolaborasi Lintas Generasi, Kunci Konservasi Alam Jawa Timur Gubernur Khofifah Serukan Masyarakat Jatim Kibarkan Bendera Merah Putih Sebulan Penuh, Jaga Kesakralan Bulan Kemerdekaan RI Ajak Teladani Perjuangan KH Masjkur dan KH Tholchah Hasan, Gubernur Khofifah: Pendidikan Adalah Pondasi Karakter dan Peradaban Bangsa

Sosial & Budaya

Kemensos Pelajari Usulan Sekolah Rakyat untuk Penyandang Disabilitas

badge-check


					Kemensos Pelajari Usulan Sekolah Rakyat untuk Penyandang Disabilitas Perbesar

Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) akan mempelajari usulan dari kalangan orang tua untuk mengembangkan Sekolah Rakyat sebagai lembaga pendidikan inklusif, yang juga menjangkau anak-anak penyandang disabilitas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, melalui keterangan resmi, usai  pelantikan guru Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

“Kami akan belajar, akan berdiskusi dengan semua pihak untuk menindaklanjuti usulan ini. Ini masih tahap awal ya,” kata Gus Ipul.

Menurutnya, Kementerian Sosial akan mempelajari usulan itu secara lebih lanjut salah satunya bersama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) selaku bagian dari tim formatur Sekolah Rakyat.

Namun terlepas dari situ, Gus Ipul mengungkapkan bahwa dari 9.700 siswa di 100 titik Sekolah Rakyat yang berjalan saat ini sudah ada sejumlah penyandang disabilitas yang bergabung.

“Contohnya Sekolah Rakyat di Lamongan, dan juga ada di Cibinong Jawa Barat misalnya, sudah ada anak-anak yang diterima dengan disabilitas intelektual,” katanya.

Sebelumnya, Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) mengusulkan agar minimal lima persen dari Sekolah Rakyat diperkuat sebagai sekolah inklusif agar penyandang disabilitas memperoleh layanan pendidikan yang setara di lingkungan sosialnya sendiri.

Usulan tersebut disampaikan Dewan Penasihat Portadin, Siswandi Abdul Rachim dalam acara diskusi yang dihadiri Menteri UMKM Maman Abdurrahman bersama Anggota Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati di Gedung Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Siswandi mengatakan bahwa saat ini hanya terdapat sekitar 2.396 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang melayani 7.287 kecamatan di seluruh Indonesia. Artinya, secara rata-rata satu SLB harus menjangkau hingga tiga kecamatan.

Baca Lainnya

Kemendikdasmen Perkuat PPG demi Cetak Guru Inklusif dan Kompeten

5 August 2025 - 17:18 WIB

Kedaulatan Bahasa Indonesia Diperkuat: Komitmen Bersama dari Pemerintah Pusat dan Daerah

4 August 2025 - 13:36 WIB

Kemendikdasmen Tampilkan Pendidikan Inklusif di Festival Harmoni Bintang

4 August 2025 - 13:34 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya