Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Lepas 55 Transmigran Jatim, Bangun Harapan Baru Pemerataan Pembangunan Antarwilayah Wamenkomdigi Tekankan Keamanan Siber sebagai Keterampilan Hidup di Era Digital Hasil Medali SEA Games 2025 Thailand Memuaskan, Menpora Erick: Kekompakan Jadi Kunci Prestasi Rizki Juniansyah Persembahkan Emas di SEA Games 2025 dan Pecahkan Rekor Dunia Gubernur Khofifah: Penanganan ODOL Adalah Fondasi Transportasi Aman dan Berkelanjutan di Jatim Bukan Sekadar Teknologi, Khofifah Sebut Festival TIK Jatim 2025 sebagai Mesin Penggerak Transformasi Pendidikan.

Daerah

Tinjau Langsung Posko DVI, Gubernur Khofifah Apresiasi Kinerja Tim Polri dalam Identifikasi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny

badge-check


					Tinjau Langsung Posko DVI, Gubernur Khofifah Apresiasi Kinerja Tim Polri dalam Identifikasi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Perbesar

Tegaskan Penanganan Profesional, Penuh Kewaspadaan, Berorientasi pada Perlakuan Terbaik bagi Korban serta Ketenangan Keluarga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan Posko DVI dan  Post Mortem  di RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi korban runtuhnya Gedung Mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Posko tersebut telah dilengkapi ahli, sarana dan prasarana sesuai standar operasional yang ditetapkan.

Saat meninjau langsung pada Jumat (3/10) sore bersama Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Tim DVI Polri yang sejak awal sudah bekerja di lokasi. Ia menegaskan, seluruh sampel DNA dari keluarga wali santri sudah terkumpul sehingga proses identifikasi dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

"Terima kasih kepada Tim DVI Ante Morten  yang juga sudah ada di lokasi sejak awal kejadian  dan kemarin semua _sample_ DNA juga sudah diambil dari keluarga Wali Santri. Artinya semua Insya Allah Well Prepared," ujar Khofifah. 

Meski sarana pendukung sudah lengkap, Khofifah mengingatkan bahwa proses rekonsiliasi antara data Post Mortem (PM) dan Ante Mortem (AM) membutuhkan kehati-hatian dan profesionalitas tinggi. Hal inilah yang membuat identifikasi korban tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

"Ada kesulitan-kesulitan pada saat harus dilakukan rekonsiliasi antara PM dan AM nya. Semoga keluarga juga bisa memahami dimana kerja-kerja profesional sudah dilakukan tetapi dengan penuh kehati hatian," tegasnya. 

Menurut Khofifah, rekonsiliasi akan dilakukan setelah identifikaai  agar jenazah bisa dipastikan kesesuaian dan kepastian sebelum  diserahkan kepada pihak keluarga.

"Bagaimana semua bisa meyakinkan ketika nanti direkonsiliasi . Dan ketika sudah ketemu dan teridentifikasi dari yang masuk  ini mereka bisa memastikan dan meyakini bahwa ini adalah putranya atau keponakan mereka," tuturnya. 

Hingga hari ini Sabtu  (4/10) pukul 09.19  WIB, tercatat sepuluh   jenazah tambahan telah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi. Sebelumnya, lima jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga ketika kondisi masih mudah dikenali.

Terkait banyaknya wali santri yang ingin terlibat langsung dalam proses evakuasi, Khofifah menyampaikan bahwa gabungan tim SAR membuka ruang untuk perwakilan pesantren mengikuti proses pembongkaran dan evakuasi sesuai kondisi. 

Saat yang sama Pemprov Jatim telah menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari Dinas Sosial Jatim untuk memberikan pendampingan psikososial wali santri.

"Saya dengar mereka ada yang  ingin ikut membantu proses evakuasi. Namun kita terus menjelaskan bahwa semua ini dilakukan penuh kehati-hatian dan oleh orang-orang yang sangat profesional sehingga perwakilan pesantren diperkenankan atas persetujuan gabungan tim SAR. Prinsipnya terbuka untuk ikut evakuasi sedangkan jumlahnya sesuai situasi dan kondisi," ungkapnya. 

Selain itu, sebagai upaya percepatan evakuasi, Pemprov Jatim juga telah menurunkan tambahan alat berat berupa crane hingga breaker. 

"Jadi berbagai upaya percepatan sebenarnya sudah dilakukan tapi semuanya tetap dilakukan dengan sangat hati-hati karena kita harus melakukan kewaspadaan karena disana masih ada santri-santri dan  harus mendapatkan perlakuan yang baik," pungkasnya.

 

Baca Lainnya

Bukan Sekadar Teknologi, Khofifah Sebut Festival TIK Jatim 2025 sebagai Mesin Penggerak Transformasi Pendidikan.

16 December 2025 - 03:45 WIB

Dampak Ekonomi-Sosial Diprioritaskan, Gubernur Khofifah Janji Dua Jembatan Lumajang Tuntas Tepat Waktu

13 December 2025 - 02:57 WIB

APBD Provinsi Rp15,85 Miliar, Gubernur Khofifah Pastikan Perlindungan Sungai Gedangan dari Ancaman Luapan Air

5 December 2025 - 01:19 WIB

Berita Populer di Daerah