Menu

Dark Mode
Gubernur Khofifah Optimis Kunjungan Menteri Besar Negeri Sembilan Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan UMKM Halal Bonus Demografi Perlu Didukung Kesejahteraan Remaja, BPS Dorong Penguatan Kebijakan Terpadu Mentan Serap 15 Ton Cabai Petani Aceh lewat Hercules, Jaga Harga dan Pasokan Jelang Nataru Kementerian ATR/BPN Gandeng KPK Perbaiki Sistem Layanan Pertanahan Gubernur Khofifah Hadiri Haul Gus Dur di Tebuireng, Sebut Warisan Gus Dur Jadi Modal Sosial Bangsa Satu Dekade IPRAHUMAS: Konsolidasi Infrastruktur Komunikasi Pemerintah untuk Orkestrasi Narasi 2026

Sosial & Budaya

Menpora Lepas Tim Indonesia ke Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025

badge-check


					Menpora Lepas Tim Indonesia ke Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025 Perbesar

Jakarta – Suasana semangat kebangsaan mewarnai Auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/10/2025), ketika Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir secara resmi melepas dan mengukuhkan Tim Indonesia yang akan bertanding di dua ajang multievent internasional: Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025 dan Islamic Solidarity Games (ISG) Riyadh 2025.

Upacara pelepasan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, para pejabat tinggi Kemenpora, serta perwakilan cabang olahraga. Kedua ajang tersebut menjadi momentum penting bagi regenerasi atlet muda Indonesia, sekaligus bagian dari diplomasi olahraga nasional di tingkat Asia dan dunia Islam.

Tim Indonesia untuk AYG Bahrain akan menurunkan 122 atlet, 51 pelatih dan ofisial, serta 20 anggota tim pendukung, di bawah kepemimpinan Chef de Mission (CdM) Akbar Nasution. Indonesia akan berkompetisi dalam 21 cabang olahraga dari 26 yang dipertandingkan, mulai dari atletik, badminton, basketball 3×3, muaythai, hingga pencak silat dan kurash.
Sementara itu, untuk ISG Riyadh, Tim Indonesia dipimpin oleh CdM Endri Erawan, dengan 38 atlet dari enam cabang olahraga, termasuk renang, angkat besi, gulat, dan pencak silat.

Dalam sambutannya, Menpora Erick Thohir memberikan pesan penuh makna kepada para atlet muda agar menjunjung tinggi semangat juang dan sportivitas selama bertanding.

“Kalian adalah yang terbaik untuk bangsa ini, kalian adalah pahlawan yang kita kirim berjuang. Kalah menang itu biasa, tapi menyerah sebelum bertanding tidak boleh jadi kebiasaan bangsa ini,” tegas Erick.

Sebagai satu-satunya anggota Indonesia di International Olympic Committee (IOC), Erick juga mengingatkan bahwa setiap pertandingan bukan hanya soal medali, melainkan tentang kehormatan dan jati diri bangsa.

“Siapapun lawannya, kita harus tunjukkan siapa Indonesia. Ada garuda, ada merah putih, dan ada semangat pantang menyerah,” ujarnya penuh keyakinan.

Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam dua ajang internasional ini tidak hanya bertujuan meraih prestasi, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya dan olahraga di tingkat global.

“Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games ini selain kompetisi, juga ruang diplomasi. Kita ingin dunia tahu bahwa Indonesia tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga mampu menginspirasi melalui sportivitas,” ujar Okto.

Ia mengungkapkan capaian penting bahwa pencak silat, olahraga asli Indonesia, kini resmi masuk dalam cabang perolehan medali di Asian Youth Games 2025 setelah sebelumnya hanya berstatus demonstrasi.

“Ini hasil diplomasi panjang. Dengan masuknya pencak silat ke cabang resmi AYG, dunia makin terbuka terhadap budaya Indonesia. Kita ingin suatu hari nanti pencak silat bisa tampil di Olimpiade,” ungkapnya.

Chef de Mission AYG 2025 Akbar Nasution menekankan bahwa keikutsertaan para atlet muda merupakan bagian dari proses pembinaan jangka panjang untuk menghadapi Youth Olympic Games Dakar 2026 dan menuju Indonesia Emas 2045.

“Fokus kami adalah pada proses. Kemenangan datang dari latihan yang konsisten, disiplin, dan semangat pantang menyerah,” katanya.

Sementara itu, CdM ISG 2025 Endri Erawan menyebut bahwa ISG bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan wadah persaudaraan antarnegara muslim.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya kuat secara prestasi, tapi juga menjadi contoh dalam nilai ukhuwah, sportivitas, dan solidaritas,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan arah pembangunan manusia unggul sebagaimana tertuang dalam Asta Cita poin pertama, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan karakter kebangsaan, serta poin kelima, memperkuat ketahanan sosial budaya dan sportivitas nasional.
Kemenpora menilai, keterlibatan aktif Indonesia dalam event internasional seperti AYG dan ISG juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang memperluas diplomasi olahraga untuk memperkuat citra bangsa di mata dunia.

“Kita tidak hanya mengirim atlet, tapi membawa semangat Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berintegritas,” tutup Menpora Erick Thohir.

Baca Lainnya

Bonus Demografi Perlu Didukung Kesejahteraan Remaja, BPS Dorong Penguatan Kebijakan Terpadu

18 December 2025 - 13:33 WIB

Gubernur Khofifah Hadiri Haul Gus Dur di Tebuireng, Sebut Warisan Gus Dur Jadi Modal Sosial Bangsa

18 December 2025 - 10:39 WIB

Prasetya Media Summit 2025 Tegaskan Pentingnya Kampanye Bersama Pentahelix dalam Menjaga Ketangguhan Ekosistem Media Jawa Timur

18 December 2025 - 08:25 WIB

Berita Populer di Sosial & Budaya